REPUBLIKA.CO.ID, NGAMPRAH — Penjabat (Pj) Bupati Bandung Barat Arsan Latif menekankan upaya penanganan dan pencegahan stunting. Inventarisasi data dilakukan di seluruh kecamatan wilayah Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, agar program yang dilakukan bisa tepat sasaran.
Arsan mengatakan, stunting merupakan masalah serius yang harus segera ditangani. Diharapkan dapat tercapai target zero stunting pada 2024. “Saya ingin menginventarisasi stunting ke lapangan, sehingga tidak hanya mengandalkan data, tetapi terjun langsung,” kata dia, Sabtu (14/10/2023).
Menurut Arsan, upaya tersebut dilakukan untuk memastikan berbagai program yang digulirkan untuk penanganan dan pencegahan stunting tepat sasaran. Ia pun mengharapkan langkah-langkah lebih spesifik dilakukan untuk mengatasi masalah kekurangan gizi kronis ini.
Arsan mengatakan, petugas pun mendata kebutuhan anak berusia 0-59 bulan agar dapat terhindar dari risiko stunting. “Jika data konkret sudah diperoleh dari seluruh kecamatan, pekan depan kami sepakat akan segera mengambil langkah mempercepat penanggulangan stunting di Kabupaten Bandung Barat,” kata Arsan.
Sejumlah upaya yang disiapkan, menurut Arsan, antara lain kunjungan ke rumah-rumah balita yang dinilai berisiko stunting, melakukan pendampingan, dan sosialisasi tentang stunting.
Selain itu, pendampingan ibu hamil yang berisiko melahirkan bayi stunting, memfasilitasi kepemilikan BPJS bagi masyarakat kurang mampu, juga memberikan edukasi dan bimbingan pranikah bagi para calon pengantin.
“Saya meminta seluruh data stunting di cut off per tanggal 20 September 2023 untuk melihat sejauh mana progres kinerja saya dalam melakukan penanggulangan stunting di Kabupaten Bandung Barat,” kata Arsan.