Senin 16 Oct 2023 16:23 WIB

Gugup Hadapi Wawancara Kerja? Coba Berlatih Dulu dengan ChatGPT, Ini Caranya

Pengguna dapat meminta ChatGPT untuk menunjukkan deskripsi pekerjaan.

Rep: Santi Sopia/ Red: Natalia Endah Hapsari
Seorang pakar karier di TikTok mengatakan pengguna dapat meminta ChatGPT untuk menunjukkan deskripsi pekerjaan seperti halnya simulasi wawancara kerja./ilustrasi
Foto: www.freepik.com
Seorang pakar karier di TikTok mengatakan pengguna dapat meminta ChatGPT untuk menunjukkan deskripsi pekerjaan seperti halnya simulasi wawancara kerja./ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA---Model bahasa besar berbasis kecerdasan buatan (AI) ChatGPT milik OpenAI telah digunakan untuk sejumlah bidang pekerjaan, mulai dari industri hiburan, keagamaan hingga dunia medis. Sekarang terungkap kegunaan chatbot di dunia pencarian kerja.

Seorang pakar karier di TikTok mengatakan pengguna dapat meminta ChatGPT untuk menunjukkan deskripsi pekerjaan seperti halnya simulasi wawancara kerja. “Itu keren dan mengubah hidup,” kata pelatih karier Darci Smith kepada para pengikutnya di platform tersebut, seperti dilansir dari Daily Mail, Senin (16/10/2023)

Baca Juga

Smith yang memiliki akun @careercoachdarci itu menyebutkan bahwa memanfaatkan ChatGPT terbilang mudah untuk dilakukan saat mempersiapkan wawancara. “Apa pun deskripsi pekerjaannya, salin dan tempel. Salin dan tempel seluruh deskripsi pekerjaan dan masukkan ke ChatGPT,” ujar dia.

Kemudian, pengguna bisa meminta chatbot AI untuk mengajukan pertanyaan potensial yang mungkin ditanyakan pewawancara kerja. Jadi ini bisa menjadi semacam latihan wawancara kerja.

Pertanyaan yang dia rekomendasikan seperti "Jika saya adalah pewawancara untuk posisi ini, pertanyaan apa yang harus saya ajukan kepada kandidat?"

Kemudian, pengguna sebagai kandidat, akan mendapatkan semua pertanyaan yang mungkin akan ditanyakan berdasarkan deskripsi pekerjaan tersebut.

Dalam hal inilah trik tersebut dianggap bisa lebih dari sekadar berguna, melainkan 'mengubah hidup'.

“Apa pekerjaanmu? Kamu membalikkannya. Anda mengajukan pertanyaan-pertanyaan itu, dan kemudian Anda berkata, 'Sebagai kandidat, bagaimana saya akan menjawab pertanyaan-pertanyaan ini?'”ungkap Smith.

Kehadiran ChatGPT menimbulkan kekhawatiran bahwa tenaga kerja manusia bisa semakin tergantikan oleh robot.

Beberapa pemimpin teknologi, seperti Elon Musk, salah satu pendiri Apple Steve Wozniak, dan mendiang Stephen Hawking, percaya bahwa kemajuan pesat dalam AI menimbulkan 'risiko besar bagi masyarakat dan kemanusiaan'.

Namun pihak lain, seperti Bill Gates dan CEO Google Sundar Pichai, memujinya sebagai inovasi 'paling penting' di zaman ini, dengan mengatakan bahwa inovasi tersebut dapat mengatasi perubahan iklim, menyembuhkan kanker, dan meningkatkan produktivitas.

Beberapa karyawan mengakui awal tahun ini bahwa mereka menggunakan ChatGPT untuk melakukan sejumlah pekerjaan.

Para pekerja ini menyebut chatbot memungkinkan mereka menyelesaikan beban kerja di setiap peran setidaknya dalam separuh waktu.

Darci Smith, yang menggambarkan dirinya sebagai 'lulusan MBA, pemain sepak bola, dan penyayang binatang' yang bekerja sebagai konsultan untuk tim manajemen kekayaan dan investasi di California, telah menggunakan teknik semacam ini serta menggunakan ChatGPT untuk persiapan wawancara. “Bahkan sebelum Anda hadir dan berjabat tangan, wawancara Anda sudah selesai. Kamu tahu segalanya,” lanjut dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement