REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Zealandia kerap dijuluki sebagai "benua yang hilang" karena hampir seluruh daratannya terendam air laut. Melalui sebuah studi, sekelompok peneliti akhirnya berhasil mengungkap alasan yang membuat benua ini jadi tersembunyi.
Saat ini, sekitar 94 persen daratan Zealandia berada di bawah laut. Hanya sekitar 5 persen dari daratan Zealandia yang masih mencuat di atas permukaan laut. Area terluas dari Zealandia yang masih berada di atas permukaan laut adalah negara Selandia Baru.
Zealandia sebenarnya memiliki luas area total sebesar 4,9 juta km persegi. Sebelum menjadi benua, Zealandia merupakan bagian dari superbenua Gondwana.
Zealandia lalu terpecah atau terlepas dari Gondwana sekitar 60-100 juta tahun yang lalu. Selama masa tersebut, daratan Zealandia mengalami peregangan, perputaran, serta penipisan.
Dalam sebuah studi terbaru, tim peneliti berhasil menemukan alasan yang membuat Zealandia terpisah dari Gondwana. Menurut tim peneliti, salah satu faktor yang berperan penting dalam mendorong terjadinya "perpisahan" ini adalah kawasan vulkanik raksasa yang mengandung batuan lava magnetis.
Kawasan vulkanik raksasa tersebut membentang di sepanjang area pembatas antara Zealandia dan Gondwana. Aktivitas vulkanik yang terjadi di kawasan itulah yang membantu memecah Zealandia dari Gondwana.
"Magma cair keluar dari retakan-retakan dan celah-celah, seiring dengan meregang dan menipisnya benua tersebut layaknya adonan pizza," ujar ahli geologi dari Institute of Geological and Nuclear Sciences Limited (GNS Science), Nick Mortimer, seperti dilansir LiveScience pada Senin (16/10/23).
Melalui studi terbaru ini, tim peneliti juga berhasil memetakan area utara Zealandia yang ada di bawah laut. Area ini terletak di antara Selandia Baru Kaledonia baru, serta Australia. Menurut GNS Science, peta Zealandia dapat membantu memberikan pemahaman yang lebih baik mengenai sumber daya, lingkungan, serta bahaya alami di Selandia Baru.
Dalam studi ini, tim peneliti turut mempelajari sampel-sampel batuan yang mereka ambil dari dasar laut di dekat Kaledonia Baru. Dari sampel-sampel tersebut, tim peneliti mampu membuat peta utuh mengenai sebaran granit yang menjadi "tulang punggung" dan membentang di sepanjang area tengah Zealandia.