Ahad 15 Oct 2023 20:21 WIB

Apa Arti Kedatangan Gibran ke Rakernas Projo?

Hakim MK diminta mendengarkan keresahan masyarakat.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Bilal Ramadhan
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka. Tatanan demokrasi dinilai akan rusak jika MK membuka pintu Gibran menjadi cawapres.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka. Tatanan demokrasi dinilai akan rusak jika MK membuka pintu Gibran menjadi cawapres.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Kepala Sekretariat Direktorat TKN Jokowi-Ma'ruf Amin, Jay Octa menilai, kedatangan Gibran Rakabuming di Rakernas Projo menjadi isyarat. Artinya, dia bersedia jadi cawapres Prabowo pada Pilpres 2024.

Sejauh ini, ia melihat, wacana menduetkan Prabowo-Gibran menguat. Sebab, dukungan itu datang dari dari berbagai kelompok pendukung capres Prabowo Subianto. Baliho bergambar Prabowo-Gibran bertebaran di berbagai daerah.

Baca Juga

Untuk meluluskannya, beberapa pihak seperti kader PSI, Dedek Prayudi, mengajukan gugatan batasan usia minimal capres/cawapres ke MK. Mereka meminta batas minimal capres-cawapres diturunkan menjadi 35 tahun.

Rencananya, MK akan membacakan putusan gugatan tersebut pada Senin (16/10). Jay menegaskan, jika MK akhirnya menerima gugatan dan Gibran bersedia jadi cawapres Prabowo, maka Indonesia masuk ke babak suram.

"Kalau sampai MK membuka pintu bagi Gibran untuk melenggang menjadi cawapres, dunia hukum kita sudah jungkir balik. Hukum yang mengabdi pada penguasa dan merusak tatanan demokrasi," kata Jay, Ahad (15/10).

Hakim diminta dengarkan keresahan-keresahan...

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement