REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Garut, Jawa Barat, menyampaikan hasil penelusuran dan pengecekan lapangan dengan memeriksa setiap warga, tidak ada penambahan kasus korban keracunan makanan di daerah itu. Begitu juga korban yang dirawat sudah pulih dan diperbolehkan pulang.
"Tidak ada penambahan, masih yang lalu," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Garut Asep Surachman saat dihubungi melalui telepon seluler di Garut, Ahad (15/10/2023).
Ia menuturkan, jumlah korban keracunan makanan yang diduga dari satai jebred sejak Ahad lalu sampai Kamis, sebanyak 54 orang, tiga orang diantaranya meninggal dunia. Korban terdiri atas warga Kecamatan Cilawu 42 orang dan dua orang meninggal dunia, selanjutnya warga asal Kecamatan Cigalontang, Kabupaten Tasikmalaya sebanyak 12 orang dan satu orang meninggal dunia.
Seluruh pasien itu, kata dia, mendapatkan penanganan medis di Puskesmas Cilawu dan klinik swasta yang secara bertahap berangsur pulih dan akhirnya diperbolehkan pulang dan rawat jalan. Pasien korban keracunan sudah dinyatakan sehat, dan saat ini sudah tidak ada yang dirawat di Puskesmas Cilawu.