Ahad 15 Oct 2023 23:20 WIB

Pemeriksaan Kesehatan Mata Secara Rutin Diperlukan Anak-Anak

Dalam Hari Penglihatan Dunia, pemeriksaan mata anak secara rutin sangat penting.

Dalam rangka turut memeriahkan World Sight Day (WSD) atau Hari Penglihatan Dunia yang diperingati tiap minggu kedua bulan Oktober, produsen lensa kacamata dari Jepang, HOYA Vision Care menggelar acara MiYOSMART Goes to School di SD Al Azhar Syifa Budi Cibubur.
Foto: Istimewa
Dalam rangka turut memeriahkan World Sight Day (WSD) atau Hari Penglihatan Dunia yang diperingati tiap minggu kedua bulan Oktober, produsen lensa kacamata dari Jepang, HOYA Vision Care menggelar acara MiYOSMART Goes to School di SD Al Azhar Syifa Budi Cibubur.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam rangka turut memeriahkan World Sight Day (WSD) atau Hari Penglihatan Dunia yang diperingati tiap minggu kedua bulan Oktober, produsen lensa kacamata dari Jepang, HOYA Vision Care menggelar acara MiYOSMART Goes to School di SD Al Azhar Syifa Budi Cibubur.

Hari Penglihatan Sedunia (WSD) bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesehatan mata dan menjalani pemeriksaan mata secara rutin sejak usia dini. Salah satu masalah kesehatan mata yang sering dihadapi adalah  gangguan refraksi lensa mata khususnya myopia atau rabun jauh. Karena itu, pemeriksaan dan edukasi menjaga kesehatan mata ini sangatlah penting.

Baca Juga

Myopia (rabun jauh) adalah kondisi mata yang menyebabkan objek yang letaknya dekat terlihat jelas sementara objek yang letaknya jauh terlihat kabur. Myopia atau rabun jauh di kenal juga dengan istilah mata minus.

Dodi Rukminto, Managing Director Hoya Lens Indonesia mengatakan bahwa acara MiYOSMART Goes To School di SD Al Azhar Syifa Budi Cibubur merupakan rangkaian kegiatan edukasi pentingnya kesehatan mata ke sekolah sekolah di berbagai lokasi dan kota.

“Dalam program edukasi di SD Al Azhar Stifa Budi ini, kami bekerjasama dengan banyak pihak termasuk ARO Gapopin (akademi refraksi optisi), Laulima (organisasi yang bergerak di bidang kesehatan mata anak) dan JEC Cibubur,” kata Dodi dalam rilisnya, Ahad (15/10/2023).

Kegiatan MiYOSMART di SD Al Azhar Syifa Budi  meliputi skrining mata untuk anak kelas 2 & 4  untuk mendeteksi kelainan refraksi pada anak di usia SD, Edukasi kesehatan mata oleh dokter spesialis mata anak, aktivitas mengerjakan printables untuk anak (mini competition), serta pemberian surat rekomendasi orangtua untuk melakukan pemeriksaan lanjutan di rumah sakit mata/klinik mata/maupun optik terdekat (khususnya bagi anak yang terdeteksi adanya kelainan refraksi).

Dari hasil pemeriksaan mata di SD Al Azhar Syifa Budi, ditemukan bahwa tingkat keparahan rabun jauh sangat beragam dan berbeda-beda pada tiap penderita. 

 

“Kami menemukan bahwa 70 persen siswa siswi kelas 2 dan 4 terdeteksi awal mengalami kelainan refraksi, 30 persen dari kelainan refraksi tersebut merupakan myopia (rabun jauh). Sementara itu, 19% siswa siswi kelas 2 mengalami myopia dan 26 persen siswa siswi kelas 4 mengalami myopia. 20 persen siswa mengalami myopia sedang (≥-3.00 sd - 6.00D) dan 80 persen siswa mengalami myopia ringan (<3.00 D),” jelas Dodi.

Kepala SD Al-Azhar Syifa Budi Cibubur Eko Sri Wijayanti atau kerap disapa Ibu Wiwit mengatakan sekolah memutuskan untuk berpartisipasi dalam acara pemeriksaan mata ini mengamati intensitas penggunaan gadget oleh siswa selepas pandemi semakin tinggi sehingga ada kekhawatiran terhadap kondisi mata mereka.

“Kami percaya bahwa pemeriksaan mata secara teratur dapat berdampak pada prestasi akademik,” kata Wiwit.

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement