REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Klub sepak bola asal Maluku, Maluku FC mendukung tim independen pengawasan sepak bola Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) di bawah kepemimpinan Erick Thohir dalam memberantas mafia sepak bola untuk memajukan cabang olahraga tersebut. "Kami mengapresiasi kinerja PSSI di bawah kepemimpinan Ketua umum Erick Thohir yang berkomitmen memberantas mafia sepak bola," ucap Manager Maluku FC Saidna Azhar Bin Tahir di Ambon, Ahad (15/10/2023).
Menurut Saidna, pemberantasan mafia sepakbola yang dilakukan PSSI di bawah kepemimpinan Erick Thohir, membuat klub-klub baru yang bermunculan di liga 3 dapat bersaing secara sehat di lapangan untuk meloloskan diri ke liga 2.
"Karena bicara soal sepak bola Indonesia ada hal teknis dan nonteknis yang membuat suatu tim bisa menang atau kalah dalam pertandingan. Kalau hal teknis maka kita melihat permainan dan hasil murni di lapangan, sementara hal non teknis seperti sogok menyogok ini di luar kendali klub dan manajemen," ungkapnya.
Ia menilai, dengan memberantas mafia sepak bola di Indonesia, maka iklim sepak bola tanah air akan mengedepankan azas fairplay, sportivitas, dan kualitas.
"Supaya tim yang lolos dari berbagai seleksi adalah tim yang betul-betul berkualitas, bukan tim yang lolos karena faktor non teknis," kata dia.
Pasalnya Saidna mengaku pihaknya pernah mengalami kecurangan saat melakoni liga 3 nasional. Ia menyesalkan keputusan pengadil pertandingan yang saat itu dinilai lebih menguntungkan tim lawan.
Sebelumnya Ketua Umum PSSI Erick Thohir membentuk tim independen pengawasan sepak bola yang bertujuan untuk memberantas mafia bola dan mengatasi masalah pengaturan skor.
Tim terdiri dari Ketua PSSI Erick Thohir, Politikus PDIP Maruarar Sirait, Najwa Shihab, Akmal Marhali, dan Ardan Ariperdana.
Erick menyebut FIFA akan membuka kantor di Indonesia dan turun tangan mendampingi transformasi sepakbola Indonesia.