Senin 16 Oct 2023 00:07 WIB

Ratusan Hektare Sawah di Karawang Diserang Tikus, Dilakukan Gropyokan

Selain tikus, ada serangan hama penggerek batang.

Rep: Antara/ Red: Irfan Fitrat
(ILUSTRASI) Petani menangkap tikus saat gropyokan.
Foto: Antara/Siswowidodo
(ILUSTRASI) Petani menangkap tikus saat gropyokan.

REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang, Jawa Barat, bekerja sama dengan petani melakukan upaya pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT). Dilaporkan, ada ratusan hektare sawah di Kabupaten Karawang yang diserang tikus ataupun hama penggerek batang.

“Di sejumlah titik yang terdampak serangan hama, sampai saat ini masih dilakukan pengendalian OPT,” kata Kepala Bidang Perkebunan dan Perlindungan Tanaman Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Karawang Dadan Danny, saat dihubungi, Sabtu (14/10/2023).

Baca Juga

Berdasarkan data Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Karawang, per 30 September 2023, ada sekitar 642 hektare sawah yang diserang hama. Sekitar 255 hektare di antaranya diserang hama tikus. Sedangkan sekitar 387 hektare diserang hama penggerek batang.

Dilaporkan, ada sekitar 1.930 hektare sawah yang terancam serangan tikus dan sekitar 3.117 hektare sawah yang terancam serangan hama penggerek batang. Dalam upaya menekan risiko serangan hama ini, Dadan mengatakan, dilakukan upaya pengendalian.

Untuk mengendalikan hama tikus, misalnya, petugas UPTD Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan bersama penyuluh dan petani melakukan gropyokan. Kegiatan gotong royong dalam membasmi hama tikus tersebut merupakan kearifan lokal.

Saat gropyokan, dilakukan pencarian lubang tikus. Digunakan juga alat pembasmi hama berbau belerang yang dimasukkan ke dalam lubang tikus.

Sementara untuk mengendalikan serangan hama penggerek batang, UPTD Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan bersama penyuluh dan petani melakukan penyemprotan insektisida.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement