Selasa 17 Oct 2023 12:58 WIB

Tega Banget, Elon Musk Dilaporkan Semena-mena PHK Karyawan

Elon Musk dituding memecat seorang karyawannya secara ilegal.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Natalia Endah Hapsari
Tuduhan atas aksi memecat karyawan bukanlah hal baru bagi perusahaan X atau Twitter yang dipimpin Elon Musk itu.
Foto: AP Photo/Michel Euler
Tuduhan atas aksi memecat karyawan bukanlah hal baru bagi perusahaan X atau Twitter yang dipimpin Elon Musk itu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemecatan X terhadap seorang karyawan yang menolak kebijakan kembali bekerja yang diberlakukan oleh Elon Musk tahun lalu adalah tindakan ilegal. Hal tersebut diungkapkan oleh Dewan Hubungan Perburuhan Nasional (NLRB). 

Dalam pengaduan resmi pertama NLRB terhadap X Corp yang diajukan pada Jumat, dewan tersebut menuduh perusahaan X melakukan pembalasan terhadap insinyur perangkat lunak Yao Yue karena berupaya mengorganisir pekerja setelah kebijakan baru diterapkan. 

Baca Juga

Setelah Musk memberikan ultimatum kepada karyawan Twitter pada November 2022 untuk kembali ke kantor, Yue mendesak orang lain untuk tidak mengundurkan diri sebagai respons atas ultimatum itu. 

Musk pada saat itu mengatakan kepada karyawannya, “Jika Anda secara fisik dapat datang ke kantor dan tidak muncul, pengunduran diri diterima.” Yue dipecat lima hari setelah mencuit tentang hal itu dan menulis postingan serupa di Slack. 

Saat memberhentikannya, pengaduan yang diajukan oleh NLRB cabang San Francisco menuduh perusahaan telah melanggar undang-undang ketenagakerjaan federal dengan mengganggu, menahan, dan memaksa karyawan menjalankan hak-hak yang dilindungi.

Dilansir Engadget, Selasa (17/10/2023), keluhan resmi NLRB mungkin merupakan yang pertama bagi X. Namun, tuduhan pembalasan terhadap karyawan bukanlah hal baru bagi perusahaan yang dipimpin Musk. 

Pada awal 2023, pekerja Tesla di Buffalo, New York, menuduh perusahaan tersebut memecat mereka karena berserikat dan delapan karyawan SpaceX mengajukan keluhan ke NLRB pada 2022 dengan mengeklaim bahwa mereka dipecat karena mengkritik Musk. 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement