REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR — Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat, mendorong secepatnya perbaikan Jembatan Cibalok. Tembok penahan tanah (TPT) jembatan di ruas Jalan Raya Tajur, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor, itu dilaporkan longsor pada Jumat (13/10/2023).
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Bogor Rena Da Frina menjelaskan, jembatan tersebut sudah masuk jadwal perencanaan pemeliharaan rutin. Namun, TPT di satu sisi jembatan itu keburu longsor akibat terkikis air dari saluran irigasi.
Upaya perbaikan sudah mulai berjalan. Menurut Rena, perbaikan dilakukan pada TPT dan saluran irigasi yang dialiri air Sungai Cibalok. “Sekitar satu bulan lah untuk penanganan tembok penahan tanahnya (TPT) itu. Di bawahnya itu ada semacam air terjun dari saluran irigasi, nanti akan dipipihkan itu air terjunnya jadi enggak terlalu loncat,” kata Rena kepada Republika, Ahad (15/10/2023).
Selama perbaikan, Rena mengatakan, kemungkinan tidak dilakukan penutupan jembatan secara total. Namun, di sekitar area pekerjaan akan ditutup seng. “Enggak (penutupan total), paling penutupan area kerja saja, sepertiga badan jalan. Sekarang (arus lalu lintas) juga normal, tetap dua arah, cuma ada perlambatan saja,” kata Rena.
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengatakan, pemkot langsung berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk menyegerakan perbaikan jembatan di ruas Jalan Raya Tajur.
“Mudah-mudahan Kementerian PUPR bisa langsung ditangani langsung, sekaligus hilangkan kucuran air supaya tidak ada kikisan lagi, supaya tidak ada pengeroposan lagi,” kata Bima Arya, Sabtu (14/10/2023).
Menurut Bima Arya, jembatan tersebut masih bisa dilalui kendaraan. Namun, terjadi penyempitan. Petugas gabungan dari Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polresta Bogor Kota dan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bogor akan disiagakan untuk melakukan rekayasa lalu lintas dan pengaturan.
Kendaraan berat diimbau tidak melintasi jembatan tersebut sementara waktu. “Jalur masih bisa dilintasi dua arah, tapi akan dibatasi. Selama pengerjaan akan dilakukan secara situasional buka tutup. Tapi, memang sebaiknya warga menghindari dulu, terutama kendaraan berat dilarang untuk melewati jalur ini,” kata Bima Arya.