REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Setelah sempat luluh lantak akibat kebakaran, kawasan savana atau padang rumput di kawasan Gunung Bromo di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Jawa Timur, mulai kembali ditumbuhi vegetasi setelah terbakar beberapa waktu lalu akibat suar yang dipakai dalam suatu acara pemotretan.
Bahkan, video yang menggambarkan keasrian taman nasional ini menjadi For Your Page (FYP) di TikTok. Warganet pun antusias melihat pemandangan terkini tersebut.
Salah satu akun yang mengunggahnya adalah @kadangsukasuka. Dari postingan akun tersebut, kondisi rumput di Bromo saat ini terlihat sudah kembali tumbuh dan membuat savana terbentang hijau.
Meski demikian, sejumlah warganet mempertanyakan pepohonan dan jenis tumbuhan lain yang kemungkinan memiliki proses lebih lama untuk tumbuh kembali. “Tapi bunga edelweissnya bisa tumbuh lagi gak,” kata seorang warganet.
“Udah hijau lagi udah bagus juga,” kata warganet lain, dikutip Senin (16/10/2023).
Diketahui, pemerintah setempat juga telah memberikan cairan pupuk untuk mengembalikan kondisi di kawasan tersebut. Pada saat pembukaan kembali tempat wisata tersebut, juga telah dikonfirmasi kondisi rumput yang sudah kembali menghijau di savana atau blok watangan.
Sebelumnya, Balai Besar Taman Nasional, Bromo, Tengger dan Semeru (BB TNBTS) telah resmi dibuka kembali wisata alam di kawasan Gunung Bromo pada 5 September lalu. Hal ini dilakukan mengingat titik api di View Point Gunung Penanjakan berhasil dikendalikan.
Kepala Bagian Tata Usaha BB TNBTS, Septi Eka Wardhani mengatakan, kunjungan ke Gunung Bromo dibuka melalui pintu masuk Wonokitri, Kabupaten Pasuruan. Keputusan serupa juga terjadi pada kawasan ke lokasi wisata View Point Gunung Penanjakan.
Septi juga mengingatkan masyarakat bahwa kondisi musim kemarau diprediksi masih berlangsung hingga Oktober 2023.
Ketua Tim Data Evaluasi Kehumasan Balai Besar TNBTS, Hendra, saat dikonfirmasi di Kota Malang, Jawa Timur, Minggu mengatakan bahwa sebagian besar wilayah terdampak kebakaran hutan dan lahan sudah mulai ditumbuhi vegetasi melalui proses suksesi alam. "Sebagian besar sudah ditumbuhi dengan vegetasi rumput dan pakis yang dominan," kata Hendra.
Ia mengatakan bahwa meskipun mayoritas kawasan yang terdampak kebakaran sudah ditumbuhi vegetasi berupa rumput dan pakis tersebut, masih ada beberapa titik yang memiliki vegetasi campuran terlihat hitam bekas sisa kebakaran hutan dan lahan.
Menurutnya, langkah penanaman pohon di kawasan tersebut, akan dilakukan dalam waktu dekat. Pihak Balai Besar TNBTS masih menyiapkan sejumlah kelengkapan seperti bibit pohon yang menjadi vegetasi endemik di kawasan itu.
"Hanya pada lokasi tertentu yang memiliki vegetasi campuran seperti pohon cemara dan akasia, masih terlihat sisa kayu hitam bekas kebakaran, seperti di Blok Bantengan. Untuk penanaman kembali, akan dilakukan dalam waktu dekat," katanya.
Adapun taman wisata ini sempat ditutup pada 10 Oktober 2023 pukul 19.00 WIB. Penutupan tersebut awalnya bertujuan demi kelancaran proses pemadaman kebakaran yang dipicu oleh penggunaan flare ketika foto pre-wedding pengunjung.