Senin 16 Oct 2023 14:39 WIB

Upaya Yahudi Membunuh Nabi Isa di Palestina

Nabi Isa menetap di Palestina.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Muhammad Hafil
Nabi Isa menetap di Palestina. Foto: Kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem. (ilustrasi)
Foto: EPA/Atef Safadi
Nabi Isa menetap di Palestina. Foto: Kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Salah satu nabi yang menetap di tanah Palestina adalah Nabi Isa Alaihissalam. Nabi Isa lahir di Baitul Lahm atau Betlehem, Tepi Barat Palestina dekat Baitul Maqdis. Memang sejak kelahiran Nabi Isa, orang-orang Yahudi sudah menampakkan rasa tidak senang. Bahkan mereka mengolok-olok Sayyidah Maryam dan memfitnahnya telah berbuat zina. Sebab tidak diketahui siapa ayah dari nabi Isa.

Namun, kala itu juga, Allah ta'ala memberikan mukjizat pada Nabi Isa sehingga ketika masih bayi Nabi Isa sudah bisa bicara dan membantah semua tudingan orang-orang Yahudi itu. 

Baca Juga

Dan ketika Nabi Isa telah dewasa dan mensyiarkan ajaran Tauhid, orang-orang Yahudi makin menampakkan permusuhan kepada Nabi Isa. Mengapa orang Yahudi memusuhi nabi Isa? Sebab mereka beranggapan bahwa Isa putra Maryam itu tidak layak menjadi nabi. Dan yang seharusnya menjadi nabi adalah dari golongan mereka. Mereka tak ingin orang-orang justru lebih memuliakan Isa. Hingga orang-orang Yahudi kala itu berupaya untuk membunuh Nabi Isa. 

"Orang-orang Yahudi menganggap bahwa mereka merasa bisa membunuh Nabi Isa Al Masih. Pada waktu itu orang-orang Yahudi merasa dengki terhadap Nabi Isa. Karena dalam pandangan mereka, Nabi Isa tidak lebih layak diangkat menjadi nabi. Mereka memandang Nabi Isa sebagai orang rendah karena waktu itu orang yang dianggap mulia adalah orang-orang yang dari kalangan raja Yahudi yang berpusat di Damaskus," (Kumpulan Tanya Jawab Islam karya Alif Juman Azend dan Nur Hasyim, penerbit Darul Hijrah Technology, 2015 halaman 444).

Hingga akhirnya orang-orang Yahudi merencanakan pembunuhan terhadap nabi Isa. Mereka melapor ke raja di Damaskus tentang keberadaan Nabi Isa yang memiliki pengaruh besar dan mensyiarkan agama Tauhid di Palestina.

"Mereka melapor kepada raja Damaskus bahwa ada seorang rakyat biasa di Palestina yang mengaku sebagai utusan Allah untuk mengajar manusia dengan ajaran yang mengesakan Allah dan berbuat kebajikan," (Kumpulan Tanya Jawab Islam, 444).

Orang-orang Yahudi itu pun menebar fitnah dengan mengatakan kepada raja Damaskus bahwa Nabi Isa memiliki rencana untuk membunuh sang raja dan menggulingkan kerajaan Damaskus. Raja Damaskus pun termakan hasutan itu. Ia lalu mengirim pasukan untuk menangkap dan membunuh Isa. Pasukan tentara pun mengepung rumah Nabi Isa yang sedang mengajarkan agama tauhid kepada murid-muridnya, yakni kaum Hawariyun yang berjumlah dua belas orang. 

Kala itu Allah Ta'ala mengangkat Nabi Isa. Dan mengubah wajah seorang murid Nabi Isa yang berkhianat menjadi mirip dengan wajah Nabi Isa. 

Alquran tidak secara tegas menyebutkan siapa yang disalib. Yang ditegaskan Alquran adalah bahwa yang disalib itu bukan Nabi Isa 'Alaihissalam. Alquran menegaskan bahwa beliau telah diangkat ke sisi-Nya. Tetapi, Allah telah mengangkat 'Isa kepada-Nya. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana (QS. An-Nisa': 158).

Maka ada berbagai riwayat tentang siapakah orang yang disalib itu. Sebagian riwayat mengatakan bahwa yang disalib adalah murid Nabi Isa yang paling mirip dengan beliau. Murid-murid beliau yang diriwayatkan berjumlah hanya 12 orang ini berebut untuk menjadi martir, mengaku sebagai Nabi Isa untuk melindungi guru mereka.

"Tapi, dalam riwayat yang lain, yang disalib adalah seorang yang bernama Yudas Eskariot, seorang Yahudi yang diserupakan oleh Allah SWT menjadi mirip Nabi Isa. Dan ada sekian banyak versi lainnya. Tapi, lepas dari mana yang benar, yang pasti yang disalib atau dibunuh itu bukan Nabi Isa 'Alaihissalam," kata Ustaz Ahmad Sarwat, laman resmi Rumah Fiqih Indonesia, 2008).

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement