REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik UPN Veteran Jawa Timur, Singgih Manggalou menilai, Menteri BUMN Erick Thohir menjadi pilihan logis untuk mendampingi calon presiden (capres) Koalisi Indonesia Maju (KIM) Prabowo Subianto. Hal itu disebabkan, Erick Thohir ini punya modal kuat sebagai calon wakil presiden (cawapres).
"Pak Erick Thohir ini kuat sebagai cawapres, dan ini menjadi pilihan logis untuk pasangan Pak Prabowo Subianto," kata Singgih dalam keterangannya di Jakarta dikutip Senin (16/10/2023).
Erick memiliki prestasi dalam berbagai bidang mulai dari bisnis hingga pemerintahan. Hal itu menjadi kekuatan utama yang menjadikannya sebagai sosok potensial untuk menjadi cawapres dari Prabowo.
Misal saja di BUMN, Erick Thohir memiliki tanggung jawab untuk mengkoordinasikan upaya pemulihan ekonomi nasional pascapandemi Covid-19. Kemudian, ia berhasil meningkatkan laba Kementerian BUMN dari hanya Rp 13 triliun pada 2020, meningkat tajam menjadi Rp 303 triliun pada 2022.
Berkat itu, elektabilitas yang dimiliki eks Presiden Inter Milan tersebut tinggi sebagai cawapres untuk Prabowo. Berdasarkan hasil Survei dan Polling Indonesia (SPIN) periode Oktober 2023 memperlihatkan Erick sebagai kandidat cawapres paling tepat untuk Prabowo.
Erick memperoleh angka 25,7 persen di urutan pertama dalam simulasi enam nama kandidat cawapres Prabowo. Dia mengungguli Wali kKota Solo Gibran Rakabuming Raka 23,1 persen, dan mantan Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil 19,1 persen.
Menurut Singgih, Erick mempunyai karakteristik kepemimpinan yang disukai banyak masyarakat. Tidak mengherankan Erick diterima semua kalangan dan potensial terusung sebagai cawapres. "Politik merupakan seni kemungkinan, dan Pak Erick Thohir menjadi cawapres terkuat untuk Prabowo Subianto," ujarnya.