Senin 16 Oct 2023 15:59 WIB

Ketua FDTJ Kritik Pembangunan Tol JORR Elevated Cikunir-Ulujami

Ketua FDTJ Adrianus mengkritik rencana pembangunan Tol JORR elevated Cikunir-Ulujami.

Rep: Eva Rianti/ Red: Bilal Ramadhan
Kemacetan di jalan tol Jakarta-Cikampek kawasan Cikunir, Bekasi, Jawa Barat. Ketua FDTJ Adrianus mengkritik rencana pembangunan Tol JORR elevated Cikunir-Ulujami.
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Kemacetan di jalan tol Jakarta-Cikampek kawasan Cikunir, Bekasi, Jawa Barat. Ketua FDTJ Adrianus mengkritik rencana pembangunan Tol JORR elevated Cikunir-Ulujami.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Forum Diskusi Transportasi Jakarta (FDTJ) Adrianus Satrio Adi Nugroho mengkritisi ihwal pembangunan proyek Jalan Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) Elevated Cikunir-Ulujami. Pasalnya, proyek tersebut dinilai akan mengorbankan proyek MRT Fase 4 rute Fatmawati-Taman Mini Indonesia Indah (TMII). 

"Proyek Jalan Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) Elevated Cikunir-Ulujami akan dibangun dalam waktu dekat. Ini yang akan dikorbankan MRT Fase 4 karena bersaing head to head untuk lahan," kata Adrianus dalam cuitannya di X (sebelumnya Twitter) @adrianussatrio, saat dikonfirmasi Republika, Senin (16/10/2023).

Baca Juga

Adrianus membuat cuitan tersebut pada Ahad (15/10/2023), dengan adanya link berita online di dalamnya. Dalam cuitannya, dia secara terang-terangan menolak pembangunan proyek tersebut.

"Gw sih menolak ini dibangun! Siapa bersama gw?" tutur Adrianus. 

Dia melanjutkan, menurutnya pembangunan proyek Jalan Tol JORR Elevated Cikunir-Ulujami akan menimbulkan banyak masalah. "Bukan berarti enggak bisa ya dibangun fase 4 tapi akan banyak masalah jika lahan berbagi toll layang ini," ujar dia. 

Sebelumnya diberitakan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Badan Pengatur Jalan Tol atau BPJT mengungkapkan pembangunan proyek Jalan Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) Elevated Cikunir-Ulujami dapat mengurangi beban kepadatan lalu lintas (lalin).

"Dengan dibangunnya Jalan Tol JORR Elevated Cikuni-Ulujami yang akan tersambung dengan jaringan jalan Tol JORR, nantinya diharapkan dapat mengurangi beban kepadatan lalu lintas kendaraan di Tol JORR eksisting," ujar Kepala BPJT Miftachul Munir di Jakarta, Sabtu (14/10/2023).

Miftachul Munir mengatakan, proyek Jalan Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) Elevated Cikunir-Ulujami merupakan Proyek Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) atas Prakarsa Badan Usaha (unsolicited) dan mendapat penjaminan dari PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII).

Proyek Tol JORR Elevated Cikunir-Ulujami merupakan bagian dari jalan tol Jabodetabek yang berada di atas Jalan Tol JORR Eksisting. Proyek ini terbentang dengan titik awal berlokasi di Jatiasih dan titik akhir berlokasi di Persimpangan Ulujami.

Selain mengurai kemacetan pada Jalan Tol JORR eksisting, jalan tol yang segera dimulai pembangunannya ini akan semakin meningkatkan kapasitas dan menyediakan jalur alternatif jarak jauh bagi pengendara yang akan berpergian dari dan ke Bandara Soekarno Hatta.

Pembangunan Jalan Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) Elevated Cikunir-Ulujami dengan total panjang mencapai 21,6 Km dengan biaya investasi pembangunan Jalan Tol ini sebesar Rp 21,26 triliun dengan masa konsesi 45 tahun terhitung sejak penerbitan Surat Perintah Mulai Kerja.

Pemerintah melalui Kementerian PUPR melaksanakan Penandatanganan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) oleh Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) dan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) untuk proyek Tol JORR Elevated Cikunir-Ulujami.

Sebagai informasi, pemenang lelang Jalan Tol JORR Elevated Cikunir-Ulujami telah ditetapkan berdasarkan Surat Menteri PUPR pada tanggal 12 Juli 2023 yang diprakarsai oleh Konsorsium PT Marga Metro Nusantara, PT Adhi Karya (Persero) Tbk dan PT Acset Indonusa Tbk yang kemudian membentuk BUJT PT Jakarta Metro Exspressway.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement