REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Google menjalankan salah satu alat pemetaan 3D paling mengesankan yang tersedia, yaitu Google Earth Pro. Google Earth Pro adalah perangkat lunak yang disediakan oleh Google yang menyatukan data satelit yang luas ke dalam satu sistem, tempat Anda dapat memvisualisasikan Bumi dan mempelajari berbagai aspek geografisnya.
Google Earth Pro berevolusi dari perangkat lunak bernama Keyhole, yang diluncurkan pada akhir tahun 1990-an dan diakuisisi oleh Google pada pertengahan tahun 2000-an. Anggap saja Google Earth Pro seperti versi lanjutan Google Maps yang lebih fokus pada sains daripada petunjuk arah, terkadang disebut “geobrowser”.
Meskipun ini bukan Sistem Informasi Geografis (GIS) tingkat profesional, Google Earth Pro digunakan oleh pelajar dan ilmuwan di seluruh dunia namun cukup mendasar untuk dipahami oleh pengguna biasa. Selain gambar planet beresolusi tinggi, Google Earth Pro memungkinkan Anda mencari koordinat tertentu dan mengunduh file data geospasial dalam format Keyhole Markup Language (KML) untuk digunakan di masa mendatang.
Dilansir Android Police, Senin (16/10/2023), untuk mendapatkan Google Earth Pro, Anda dapat mengunjungi versi berbasis web untuk menggunakannya di browser Anda, yang mengosongkan ruang di komputer Anda namun berfungsi paling baik dengan internet cepat.
Anda juga dapat mengunjungi laman web Earth Versions milik Google dan mengunduhnya untuk salah satu ponsel Android terbaru atau komputer desktop Anda, yang mungkin merupakan pengalaman yang lebih stabil.
Selain itu, Google Earth Pro adalah salah satu cara paling mudah digunakan untuk melihat planet ini secara mendetail dan memiliki beragam opsi penelusuran, penanda letak, dan jalur. Contohnya, penyiar menggunakan perangkat lunak versi awal untuk melihat Baghdad selama perang Irak.
Saat ini, Google Earth Pro sering digunakan oleh mahasiswa yang mempelajari GIS, ilmu lingkungan, teknik, dan bidang lainnya. Di sisi komersial, Google Earth Pro dapat digunakan untuk mengadakan tur atau ikhtisar suatu area.
Tak hanya itu, seniman dapat menggunakannya untuk mendapatkan inspirasi, sementara desainer grafis dapat mengambil data untuk meniru lokasi atau landmark di dunia nyata. Pendaki pun dapat mengambil data untuk mempelajari rute, dan pengguna biasa dapat menyelam untuk merasakan keindahan Bumi atau memuaskan rasa ingin tahu mereka.
Google Earth Pro mengambil data dari NOAA, NASA, Angkatan Laut Amerika Serikat (AS), program Copernicus, dan banyak lagi. Jadi Anda dapat mengakses sejumlah besar data, terutama saat menggunakan aplikasi desktop.
Anda dapat menggunakan overlay bawaan untuk menampilkan fitur tertentu seperti taman, perairan, pola lalu lintas, dan berbagai lainnya. Namun, kekuatan sebenarnya Google Earth Pro berasal dari impor informasi GIS lainnya seperti file KML untuk proyek yang lebih spesifik. Misalnya, agen properti mungkin menggunakan Google Earth untuk melihat sebidang tanah.
Lalu bagaimana perbedaan antara Google Earth Pro dengan Google Earth? Google Earth adalah versi perangkat lunak yang disederhanakan dan tidak terlalu banyak fitur yang ditujukan untuk pengguna biasa, sedangkan Google Earth Pro memiliki fitur impor dan ekspor tambahan serta opsi pemfilteran data GIS yang lebih canggih.
Google Earth Pro pun memiliki fitur dalam batas tertentu, untuk kembali ke masa lalu menggunakan data historis. Perangkat lunak ini tersedia secara gratis melalui browser web atau sebagai unduhan.
Ada juga versi Google Earth yang disebut Google Earth Engine yang lebih berfokus pada aspek GIS dibandingkan Earth Pro. Google Earth Engine digunakan oleh para ilmuwan dan profesional untuk berbagai analisis.
Di sisi lain, Anda akan menemukan banyak tutorial daring untuk membantu Anda memulai Google Earth Pro. Salah satu yang terbaik adalah Google Earth Outreach, yang merupakan proyek tutorial dan geo-advokasi berbasis Google. Outreach menawarkan berbagai panduan tentang cara melakukan tugas tertentu, yang meliputi membuat peta khusus atau “cerita yang melintasi berbagai lokasi di Bumi, membuat tur yang diriwayatkan, membuat overlay untuk memeriksa titik data, menghasilkan KML menggunakan Google Spreadsheet, dan mengimpor data GIS tambahan dari sumber lain.