REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Gerakan menanam sayur yang diikuti seluruh ASN di lingkungan Pemerintah Kota Pontianak terus saat ini terus digalakkan sebagai upaya mengendalikan inflasi daerah dan hal tersebut juga akan dinilai serta beria apresiasi pada momen Hari Jadi ke-252 Pontianak.
"Walaupun harga terkendali dan angka inflasi relatif stabil, pencegahan terhadap lonjakan harga komoditas sayur itu penting. Sehingga gerakan tanam sayuran ini strategis," ujar Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kota Pontianak Utin Sri Lena di Pontianak, Senin (16/10/2023).
Ia menjelaskan gerakan tersebut didukung oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalbar dengan menghadirkan dengan seribu bibit cabai merah.
"Tak hanya itu kami juga menjalin kerjasama dengan Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura dan Fakultas Pertanian, Sains dan Teknologi Universitas Panca Bhakti (UPB). Dalam gerakan tanam ini bagi perangkat daerah yang memiliki nilai tanam terbaik nantinya akan mendapatkan hadiah dan diumumkan saat Hari Jadi ke-252 Pontianak,” jelas dia.
Sementara itu, Kepala BKPSDM Kota Pontianak Yuni Rosdiah menyampaikan partisipasi ASN maupun PPPK tidak boleh berhenti saat gerakan ini saja. ASN harus menunjukkan teladan ke warga di tempat tinggal masing-masing.
“Setelahnya harus berlanjut, kalau bisa dikembangkan lagi. ASN harus produktif dan menjadi teladan bagi kehidupan sekitarnya,” ujarnya.
Akademisi Universitas Tanjungpura Fadjar Rianto yang sekaligus sebagai tim penilai mengatakan beberapa indikator penilaian adalah penanaman harus menyesuaikan keperluan. Artinya, apakah sayur tersebut merupakan komoditas penyumbang inflasi atau tidak.
“Itu yang prioritas, di luar itu juga tidak masalah. Yang penting ada jenis sayur,” terangnya.
Gerakan menanam sayur yang diikuti seluruh ASN di lingkungan Pemkot Pontianak yang dicanangkan sejak Juli 2023 lalu telah masuk tahap penilaian.