REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, musim hujan di Indonesia secara umum akan terjadi lebih lambat dari kebiasaannya. Sedangkan untuk akhir musim hujan sama dengan normalnya, sehingga membuat durasi musim menjadi lebih pendek dari kebiasaan.
“Akan tetapi, meski musim hujannya tidak sepanjang kondisi normal, jumlah curah hujan pada musim hujan yang diprediksikan terjadi akan sama dengan normalnya,” kata Kepala Pusat Layanan Informasi Iklim Terapan, Ardhasena Sopaheluwakan, saat dihubungi Republika.co.id, dikutip Selasa (17/10/2023).
Namun demikian, keragaman iklim di Indonesia menyebabkan awal musim hujan tidak terjadi serentak dalam satu waktu di seluruh Indonesia. Berdasarkan pantauan BMKG hingga awal Oktober 2023, sebanyak 11 persen dari 699 Zona Musim (ZOM) di wilayah Indonesia sudah masuk musim hujan.
“Wilayah yang sedang mengalami musim hujan tersebut meliputi sebagian besar Aceh, Sumatera Utara, sebagian besar Riau, sebagian besar Sumatera Barat, Bengkulu, sebagian kecil Kalimantan Barat, sebagian kecil Kalimantan Utara, Sulawesi Tengah bagian tengah, sebagian kecil Maluku, sebagian Papua Barat dan sebagian Papua,” kata
Selanjutnya, dikatakan Ardhasena, musim hujan akan terjadi di Sumatera bagian tengah dan selatan, lalu secara hampir berurutan diikuti oleh Kalimantan dan Jawa. Kemudian secara bertahap akan mendominasi hampir seluruh wilayah Indonesia pada periode Maret hingga April 2024.
BMKG juga memperkirakan, puncak musim hujan 2023/2024 di sebagian besar wilayah Indonesia, tepatnya di 385 Zona Musim, diprakirakan terjadi pada Januari dan Februari 2024 . Jika dibandingkan terhadap normal puncak musim hujan, puncak musim hujan 2023/2024 di sebagian besar daerah diprakirakan sama dengan normalnya yaitu sebanyak 351 ZOM (50,21 persen).
Sedangkan wilayah lain yang diprakirakan mundur terhadap normal yaitu sebanyak 203 ZOM (29,04 persen), dan maju terhadap normal yaitu sebanyak 145 ZOM (20,74 persen).
Berbicara soal durasi musim hujan 2023/2024, di sebagian besar wilayah atau 430 ZOM (61,52 persen) diprakirakan terjadi selama 10 hingga 24 dasarian (rentang waktu selama 10 hari). Jika dibandingkan terhadap normalnya, durasi musim hujan 2023/2024 di sebagian besar daerah Indonesia diprakirakan lebih pendek yaitu sebanyak 439 ZOM (62,80 persen).
“Sementara itu, wilayah lainnya diprakirakan lebih panjang terhadap normalnya yaitu sebanyak 91 ZOM (13,01 persen) dan diprakirakan sama dengan normalnya yaitu sebanyak 44 Zona Musim,” jelas Ardhasena.