REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pihak McDonald’s di Malaysia berupaya mengatasi kekhawatiran pelanggan mengenai sikap politik perusahaan terhadap konflik Israel dan Palestina yang sedang berlangsung. Sebagian warganet meminta McD Malaysia bukan hanya klarifikasi terkait perbedaan dengan McD Israel.
Selama akhir pekan, McDonald’s Israel mendapat kecaman karena memberikan makanan gratis kepada tentara Israel. Langkah ini menyebabkan masyarakat Malaysia khawatir saat membeli produk makanan McD.
McDonald’s Malaysia dengan cepat mengklarifikasi masalah tersebut dalam sebuah pernyataan yang diunggah pada 15 Oktober. Dalam pernyataannya, McD Malaysia mengatakan keputusan sepihak yang dibuat oleh masing-masing waralaba tidak boleh dianggap sebagai tindakan global, kebijakan perusahaan, atau sikap politik resmi yang diambil oleh McDonald's secara global.
McDonald's Malaysia (Gerbang Alaf Restaurants Sdn Bhd) adalah perusahaan operasional lokal yang juga telah diakuisisi oleh Lionhorn Pte Ltd di bawah perusahaan Grup Reza dari Arab Saudi sejak 2017. “Sejak akuisisi, (perusahaan) telah menjadi entitas yang 100 persen dimiliki oleh orang Islam,” demikian pernyataan tersebut di Instagram.