REPUBLIKA.CO.ID,AMMAN — Perdana Menteri Yordania Bisher Khasawneh mengutuk keheningan internasional atas perang Israel di Gaza.
Khasawneh mengatakan, bahwa keheningan bukanlah tanggapan yang dapat diterima terhadap perang dan kehancuran sistematis yang dialami warga sipil Gaza.
“Keheningan seperti itu secara efektif memaafkan agresi Israel terhadap warga sipil Gaza dan pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional oleh Israel,” kata Khasawneh dilansir dari Arab News, Senin (16/10/2023).
Khasawneh menekankan upaya berkelanjutan Raja Abdullah dalam menanggapi serangan terhadap warga sipil di Gaza.
“Raja Abdullah sedang bekerja untuk membangun inisiatif internasional terkoordinasi yang bertujuan untuk mengakhiri agresi yang meningkat di Gaza,” kata Khasawneh.
Raja pergi pada Sabtu (15/10/2023) untuk tur Eropa untuk mengumpulkan dukungan dari para pemimpin kawasan untuk mengakhiri perang Israel di Gaza. Dia juga telah berkomunikasi dengan beberapa pemimpin Arab.
Perdana menteri menegaskan agar komunitas internasional harus mengatasi konflik di Gaza dengan menerapkan standar yang konsisten, yakni mengutuk pembunuhan massal warga sipil Palestina seperti halnya mengutuk pembunuhan warga sipil Israel.
"Warga sipil Palestina tidak kalah manusiawi dari yang lain dan harus dilindungi," tegasnya.
Khasawneh juga menyerukan Israel untuk berhenti menghalangi masuknya bantuan kemanusiaan ke Gaza.