Senin 16 Oct 2023 23:10 WIB

Persatuan Pekerja Muslim Indonesia Dukung Perjuangan Palestina

Pekerja Muslim Indonesia dukung perjuangan Palestina.

Rep: rilis PPMI/ Red: Muhammad Subarkah
Para aktivis Pekerja Muslim Indonesia. (ilustrasi)
Foto: istimewa
Para aktivis Pekerja Muslim Indonesia. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Persaudaraan Pekerja Muslim Indonesia (PPMI) melalui Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) 2023 menyampaikan sikapnya untuk bergabung bersama sekitar 40 Federasi/Konfederasi Pekerja mendukung pasangan Anies - Muhaimin (AMIN) dalam Pilpres 2024 mendatang.

"Berdasarkan aspirasi anggota yang hadir Mukernas secara bulat mendukung penuh pasangan AMIN dalam Pilpres 2024 yang akan datang," kata Daeng Wahidin, Presiden PPMI, dalam keterangan tertulisnya Senin (16/10) malam.

Dalam Mukernas yang diselanggarakan di Jakarta, Minggu hingga Senin  (15 dan 16 Oktober) itu, menurut Daeng, PPMI memutuskan ikut bergabung bersana Poros Buruh Untuk Perubahan bersama sekitar 40 federasi dan konfederasi buruh lainnya dalam memenangkan pasangan AMIN di Pilpres 2024.

Koordinator SC Mukernas PPMI 2023, Arsanty Handayani, S.H. mengemukakan, Mukernas yang mengambil tema "Implementasi Gerakan Politik Buruh/Pekerja Sebagai Gerakan Perubahan Mewujudkan Negara Yang Berdaulat, Adil dan Makmur" itu dihadiri oleh kurang lebih 200 peserta dari berbagai DPW/DPC se-Indonesia. 

Ia menyebutkan, Mukernas PPMI ini spesial karena dilaksanakan pada saat menjelang pendaftaran Capres, dan anggota PPMI se Indonesia dan Luar Negeri sangat menantikan putusan dan arahan dari DPP PPMI tentang siapa Capres dan Cawapres yang didukung PPMI.

Ketua OC Mukernas PPMI 2023 H Andi Corawali Makmur, SH menambahkan, bahwa mukernas ini merupakan momentum untuk menyatukan kembali niat, tekad dan komitmen bersama seluruh anggota PPMI, khususnya dalam menyikapi berbagai isu nasional yang ada saat ini.

"PPMI sebagai bagian dari pergerakan buruh tetap akan mengambil bagian dalam segenap masalah yang berkembang di negara ini demi kepentingan buruh/pekerja," ujar Andi.

Ia menegaskan, Perjuangan buruh tidak boleh stagnan dan konvensional. Ia menyebutkan, selama ini, buruh hanya menjadi obyek dari kepentingan politik. Karena itu sudah saatnya buruh menjadi penentu perjuangan politik dan ambil bagian dalam kontes perpolitikan di tanah air.

Secara khusus juga dalam Mukernas ini ada sesi hening cipta untuk para pejuang Palestina, dan menolak segala bentuk penjajahan dalam bentuk apa pun.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement