Selasa 17 Oct 2023 08:19 WIB

Vladimir Putin Kontak PM Israel dan Presiden Palestina

Putin juga berbicara dengan Presiden Suriah, Presiden Iran, Presiden Mesir

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Esthi Maharani
Presiden Rusia Vladimir Putin mengontak lima pemimpin negara di Timur Tengah untuk membahas perkembangan konflik Israel-Palestina.
Foto: AP Photo/Sergei Bobylev
Presiden Rusia Vladimir Putin mengontak lima pemimpin negara di Timur Tengah untuk membahas perkembangan konflik Israel-Palestina.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW – Presiden Rusia Vladimir Putin mengontak lima pemimpin negara di Timur Tengah untuk membahas perkembangan konflik Israel-Palestina. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Presiden Palestina Mahmoud Abbas, termasuk dua pemimpin yang dihubungi Putin.

“Presiden (Putin) telah berbicara dengan presiden Suriah (Bashar al-Assad) dan presiden Iran (Ebrahim Raisi). Sisa percakapan telepon hari ini termasuk dengan Presiden Mesir (Abdel Fattah) el-Sisi, Presiden Palestina (Mahmoud) Abbas dan Perdana Menteri Israel (Benjamin) Netanyahu,” ungkap asisten presiden Rusia untuk kebijakan luar negeri, Yury Ushakov, Senin (16/10/2023), dikutip laman kantor berita Rusia, TASS.

Baca Juga

Menurut Ushakov, dalam percakapan dengan lima tokoh itu, Putin akan menyampaikan posisi Rusia terkait konflik Israel-Palestina. “Dia (Putin) pasti akan menyampaikan penilaian kami dan menjelaskan pendirian kami. Dia akan mendengarkan pernyataan rekan-rekannya mengenai masalah ini,” ucapnya.

Ushakov mengungkapkan, Putin terus mencermati eskalasi konflik Israel-Palestina yang belum pernah terjadi sebelumnya. “Semua masalah yang terkait dengan konflik tersebut tetap menjadi fokus perhatiannya,” ujarnya.

Sementara itu, kantor berita Palestina, WAFA, melaporkan bahwa Mahmoud Abbas sudah menjalin percakapan via telepon dengan Putin. “Selama panggilan telepon, Presiden Abbas menyampaikan belasungkawa kepada Presiden Putin dan kepada keluarga korban Rusia yang terbunuh dalam eskalasi eskalasi di Jalur Gaza saat ini,” kata WAFA.

Presiden Abbas mengapresiasi posisi Rusia dalam mendukung hak-hak rakyat Palestina serta perdamaian komprehensif dan adil di Timur Tengah berdasarkan resolusi legitimasi internasional. “Presiden (Abbas) menegaskan kembali perlunya menghentikan serangan, berhenti menargetkan warga sipil Palestina, dan menciptakan koridor yang aman bagi masuknya pasokan medis dan makanan serta menyediakan air dan listrik bagi masyarakat Gaza,” ujar WAFA.

Kepada Putin, Abbas juga menyampaikan perlunya mencegah upaya pengusiran warga Palestina dari Jalur Gaza. Abbas menilai, tindakan itu akan dipandang sebagai Nakba (bencana) kedua bagi rakyat Palestina. Nakba adalah istilah yang dipakai untuk menggambarkan terusirnya lebih dari 700 ribu warga Palestina ketika Israel berdiri pada 1948.

Sementara itu, dalam perbincangan dengan Abbas, Putin menyampaikan belasungkawanya kepada para korban rakyat Palestina. Dia menegaskan kembali pentingnya menghentikan pertempuran, memberikan bantuan kemanusiaan, dan tidak membuat warga Palestina terusir dari negaranya. “Presiden Putin juga menegaskan posisi Rusia dalam mendukung hak rakyat Palestina atas kebebasan dan kemerdekaan di negaranya dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya,” kata WAFA.

Rusia dapat memainkan peran kunci....

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement