REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Majelis Ulama Indonesia (MUI) berharap seluruh umat Islam, khususnya yang ada di Indonesia dapat menjadi juru damai dalam konflik yang terjadi antara Israel dan Palestina.
"Tentu kita berharap Islam sesuai namanya bisa menjadikan tempat tenang, jadi juru damai," kata Ketua MUI bidang Dakwah dan Ukhuwah Muhammad Cholil Nafis di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Cholil mengatakan konflik antara Israel dan Palestina yang berakar dari perebutan hak atas suatu wilayah tidak akan selesai jika diperdebatkan. Oleh karena itu dia berharap umat Islam dapat menjadi pereda situasi demi mewujudkan perdamaian.
Dia juga mengimbau agar Muslimin di Indonesia mendoakan Muslimin yang berada di Palestina dengan berbagai cara, salah satunya dengan membacakan Qunut Nazilah.
"Karena senjata kita orang mukmin adalah doa," kata dia.
Kemudian, Cholil juga mengimbau kepada masyarakat yang hendak mengirimkan donasi dan bantuan agar mengirimnya melalui lembaga yang resmi dan telah terakreditasi.
Selain itu, dia menyatakan posisi MUI dalam hal ini adalah sebuah keterpanggilan karena berkaitan dengan keagamaan dan kedaulatan Palestina selaku negara Muslim.
"Bukan hanya gencatan senjata, tapi juga kedaulatan Palestina yang kita inginkan," ucapnya.
Sebelumnya, pernyataan senada dilontarkan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang mendesak agar perang antara Israel dan Palestina segera dihentikan, untuk menghindari semakin bertambahnya korban dan hancurnya harta benda.
“Karena eskalasi konflik dapat menimbulkan dampak kemanusiaan yang lebih besar,” kata Presiden Jokowi, Selasa (10/10).
Lebih lanjut, Presiden Jokowi mengatakan dirinya telah meminta Menteri Luar Negeri Retno Marsudi serta kementerian/lembaga terkait untuk segera mengambil tindakan cepat untuk melindungi WNI di wilayah konflik.
“Akar konflik tersebut yaitu pendudukan wilayah Palestina oleh Israel, harus segera diselesaikan sesuai parameter yang sudah disepakati PBB,” kata Presiden Jokowi.