REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Suasana perang dan kondisi yang memanas di wilayah Gaza, Palestina, telah berlangsung lebih dari seminggu. Sejumlah korban dan warga sipil berguguran di kedua pihak tanpa terkecuali.
Serangan bom dari zionis Israel juga dilaporkan masih terus dilancarkan ke jalur Gaza. Tim MER-C Indonesia Fikri Rofiul Haq menyebut, mereka sangat intens menyerang, bahkan saat malam hari ketika mayoritas masyarakat Gaza sedang beristirahat.
Berdasarkan pantauan Ahad (15/10/2023) sore, tim MER-C disebut menyaksikan langsung serangan zionis Israel yang meluncurkan bom dari pesawat jet tempurnya. Serangan ini menargetkan titik-titik lokasi kemungkinan pejuang Palestina berada.
"Jarak itu hanya beberapa meter saja dari komplek rumah sakit Indonesia. Sehingga, membuat pasir-pasir, serta besi dan kayu yang ada di sekitar tempat itu terpental ke halaman rumah sakit Indonesia," tulis dia dalam akun X resmi MER-C, dikutip Republika Selasa (17/10/2023).
Saat kejadian tersebut, warga, wartawan dan pihak medis yang berada di halaman rumah sakit disebut langsung mengamankan diri ke dalam bangunan. Mereka juga dapat merasakan panas yang luar biasa akibat dari bom yang dijatuhkan.
"Alhamdulillah dalam insiden tersebut tidak ada korban jiwa," lanjut Fikri.
Berdasarkan informasi terkini dari Kementerian Kesehatan Palestina, setidaknya 2.329 orang meninggal diantaranya. Dari angka tersebut, 614 di antaranya adalah anak-anak dan 370 lainnya wanita.
Di sisi lain, untuk jumlah korban luka-luka sudah mencapai 9.042 orang. Kebanyakan di antara korban tersebut adalah anak-anak dan juga wanita.
"Kami juga mendapatkan update terbaru dari Rumah Sakit Indonesia pada Ahad 15 Oktober 2023. Setidaknya ada 461 korban meninggal dan 1761 korban luka-luka, yang dilarikan ke Rumah Sakit Indonesia," ucap dia.
Disampaikan pula bahwa masih banyak korban yang menjalani rawat inap di rumah sakit tersebut. Pihaknya juga menyaksikan saat ini banyak sekali masyarakat Gaza yang mengungsi ke Rumah Sakit Indonesia.
Kemungkinan besar, mereka merupakan keluarga dari korban yang ada di rumah sakit. Tidak sedikit yang memadati ruangan-ruangan yang kosong dan juga lorong, serta halaman yang ada di rumah sakit Indonesia.