REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Ketua Umum PB HMI 2013-2015, Arief Rosyid Hasan, menilai perlunya figur calon wakil presiden yang mempunyai paket lengkap seperti Erick Thohir. Arief menyebut Erick sosok profesional, humanis, dan representatif serta memiliki kemampuan di bidang ekonomi yang dibutuhkan oleh Indonesia.
"Saya melihat Erick Thohir sebagai kandidat cawapres paket lengkap dan bertangan dingin. Apapun yang dikerjakan beliau pasti berhasil. Beliau adalah sosok pengusaha yang mengerti ekonomi, profesional, bersih, berkomitmen untuk pencapaian-pencapain strategis, memiliki kemampuan manajerial yang baik dan mendorong kemaslahatan yang jauh lebih konkret dibanding figur pemimpin Muslim lainnya," ujar Arief dalam keterangannya, belum lama ini.
Arief mengatakan, Erick juga memiliki elektabilitas cawapres tertinggi saat ini dibandingkan kandidat cawapres lainnya. Berdasarkan survei yang dilakukan Indikator Politik Indonesia, Erick Thohir konsisten menempati posisi atas dalam survei bacawapres di setiap wilayah.
Hasil survei Erick berbeda dengan kandidat lainnya seperti Ridwan Kamil, yang hanya kuat di wilayah Banten dan Jawa Barat, serta Khofifah Indar Parawansa di Jawa Timur. Dukungan untuk Erick datang dari berbagai daerah di Indonesia.
Hanya Sandiaga Uno yang punya kecenderungan yang sama dengan Erick. Namun, berdasarkan angka elektabilitas di tingkat nasional, Erick berada jauh di atas kandidat lainnya.
Jawa Timur saat ini menjadi daerah yang sangat berpengaruh untuk diperebutkan oleh pasangan capres-cawapres. Dalam konteks ini, Erick masih berada pada posisi pertama diikuti oleh Khofifah.
Sementara, Mahfud MD dan Muhaimin Iskandar yang sebelumnya diunggulkan, justru melorot dan hanya mendulang sebagian kecil suara (20,1 persen) di Jawa Timur. Meskipun terbilang baru Erick Thohir terbukti mampu merebut kepercayaan warga NU di Jawa Timur.
Menurutnya, popularitas survei juga tak lepas dari kontribusi Erick dalam membenahi PSSI. Kepiawaiannya ketika memimpin federasi tersebut berdampak pada peningkatan kepercayaan masyarakat dan elektabilitasnya pun semakin meroket.
"Pak Erick memperlakukan suporter dengan manusiawi. Apabila berkunjung ke suatu daerah, beliau pasti menyempatkan waktu untuk berinteraksi dengan teman-teman supporter. Supporter dianggap sebagai bagian dari agenda transformasi sepak bola." ujarnya.
Arief menyimpulkan, figur seperti Erick inilah yang dibutuhkan oleh Indonesia. Selain profesional, humanis, dan representatif ia juga merupakan bagian dari segelintir orang yang mampu deliver terhadap agenda-agenda ekonomi di masa depan.
“Tantangan ke depan bagi Indonesia adalah masalah ekonomi. Sejak 2012 puncaknya 2035-2038, Indonesia peroleh bonus demografi atau surplus usia produktif. Mimpi menjadi Indonesia Maju oleh Presiden Jokowi hanya bisa terwujud kalau ekonomi tumbuh 7 persen tiap tahun dan yang punya kapabilitas kalau Wakil Presidennya Erick Thohir yang mengerti dan terbukti bisa mengeksekusi masalah-masalah ekonomi. Begitupun jika melihat ceruk pemilih, sebanyak 52 persen menurut data KPU adalah pemilih muda. Oleh karenanya, Erick Thohir adalah figur yang akan menentukan kemenangan Pilpres 2024.” ujarnya.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi juga melihat tren kenaikan elektabilitas Erick Thohir mengalami lonjakan yang signifikan ketika dia menjadi ketua umum PSSI. Hal ini disebabkan oleh keberhasilan Indonesia membawa medali emas di SEA Games 2023 lalu dan sejumlah pencapaian lainnya, termasuk mendatangkan juara piala dunia Argentina.
"Prestasi Erick Thohir dalam meningkatkan kualitas sepakbola Indonesia memberikan dampak instan bagi elektabilitasnya," kata Burhan.