Selasa 17 Oct 2023 13:32 WIB

Ibu yang Tenggelamkan Bayi ke Ember Diduga Alami Baby Blues

Sang ibu kewalahan mengurus tiga orang anak yang jarak usianya berdekatan.

Gangguan emosi pada ibu, dua sampai tiga hari setelah melahirkan (baby blues) menjadi faktor penyebab seorang wanita di Pesanggerahan, Jakarta Selatan menenggelamkan bayinya ke ember.
Foto: telegraph.co.uk
Gangguan emosi pada ibu, dua sampai tiga hari setelah melahirkan (baby blues) menjadi faktor penyebab seorang wanita di Pesanggerahan, Jakarta Selatan menenggelamkan bayinya ke ember.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gangguan emosi pada ibu, dua sampai tiga hari setelah melahirkan (baby blues) menjadi faktor penyebab seorang wanita berinisial A di Pesanggerahan, Jakarta Selatan (Jaksel) menenggelamkan bayinya pada ember berisi air, sekitar dua pekan lalu (3/10/2023). Sang ibu mengaku melakukan itu secara tidak sadar.

"Kami telah berkunjung ke rumah yang bersangkutan pada Jumat (13/10/2023). Berdasarkan pengakuan yang bersangkutan, dia mengaku mengalami baby blues dan ada sedikit depresi," kata Penjabat Sementara (Pjs) Ketua Umum Komnas PA, Lia Latifah saat dihubungi wartawan di Jakarta, Selasa.

Baca Juga

Sindrom baby blues adalah gangguan emosi yang umumnya muncul pada dua sampai tiga hari pasca melahirkan. Namun ada juga yang mengalami gejala ini hingga dua minggu setelah melahirkan.

Gejala yang muncul saat mengalami sindrom baby blues antara lain perubahan emosi secara signifikan, rasa sedih, mudah lupa, mudah tersinggung dan stres, kerap menangis, kualitas tidur berkurang dan merasa cemas karena khawatir tidak bisa merawat bayi dengan baik.

Lia melanjutkan, salah satu faktor pemicu depresinya karena dia punya tiga anak yang jarak usianya berdekatan yakni kurang dari satu tahun. Kemudian kebingungan juga terjadi karena yang bersangkutan harus merawat tiga anak setiap harinya.

"Jadi, kemarin itu ibunya bercerita bahwa dia mengalami depresi, dia mengalami stres, mengalami kebingungan pada saat bersamaan harus merawat tiga bayinya tersebut," kata dia.

Dia menambahkan, ketika dia menceburkan bayi ke ember tidak dilakukan dalam keadaan sadar. Saat dikonfirmasi oleh Komnas PA, Ibu A mengaku melakukan aksinya dilakukan sekitar dua pekan lalu dan secara bersamaan dengan menelepon temannya dan aksinya dianggap bercanda.

"Jadi, awalnya gini, karena dia mengalami kelelahan dan capek, kelelahan mengurus bayinya, dia lakukan dalam kondisi tidak sadar. Kemudian pada saat bersamaan, dia sambil telepon dengan temannya, dia bercanda," katanya.

Sebelumnya, seorang wanita yang menenggelamkan bayi ke dalam sebuah ember berisi air yang videonya beredar luas di dunia maya. Dalam video yang beredar bayi itu mulanya diceburkan oleh perempuan ke dalam ember berisi air berukuran besar di kamar mandi.

Setelah diceburkan, bayi itu dibiarkan mengambang selama beberapa saat hingga merengek. Meski sudah merengek dengan cukup keras, perempuan itu tetap membiarkan bayinya mengambang di dalam ember. 

Dia bahkan menyalakan air keran dan langsung mengenai wajah sang bayi. Tak berhenti sampai di situ, perempuan itu justru membalikkan posisi bayi hingga kepalanya tenggelam. Ketika membalikkan posisi bayi, dia bahkan tertawa selama beberapa saat.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement