REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Orang Muslim yang telah meninggal sejatinya bisa mendengar dan menjawab ketika ada orang yang mentalqinkannya saat telah dikuburkan. Dan malaikat Munkar dan Nakir pun akan membatalkan untuk menyiksanya bila ahli kubur itu lancar menjawab pertanyaan-pertanyaan alam kubur yang jawabannya seperti yang dipandu oleh orang yang mentalqinkan.
Sebagaimana diriwayatkan Abu Muhammad Abdul Haq:
قال أبو محمد عبد الحق في كتاب العاقبة له: يروى عن أبي أمامة الباهلي رضي الله عنه قال: قال رسول الله ﷺ: إذا مات أحدكم فسويتم عليه التراب فليقم أحدكم على رأس قبره ثم يقول: يا فلان بن فلانة فإنه يسمع ولا يجيب ثم ليقل: يا فلان بن فلانة الثانية فإنه يستوي قاعدا ثم يقول: يا فلان بن فلانة فإنه يقول: أرشدنا يرحمك الله ، ولكنكم لا تسمعون ، فيقول: اذكر ما خرجت عليه من الدنيا شهادة أن لا إله إلا الله وأن محمدا رسول الله ، وأنك رضيت بالله ربا ، وبالإسلام دينا ،وبمحمد نبيا ، وبالقرآن إماما فإن منكرا ونكيرا يتأخر كل واحد منهما ويقول: انطلق بنا ما يقعدنا عند هذا وقد لقن حجته ، ويكون الله حجيجهما دونه ، فقال رجل: يا رسول الله فإن لم يعرف أمه ؟ قال: ينسبه إلى أمه حواء.
Artinya: Abu Muhammad Abdul Haq mengatakan dalam kitab al 'akibat diriwayatkan dari Abi Umamah Al Bahili r.a. Dia berkata: Rasulullah SAW bersabda: Bila meninggal salah satu di antara kamu, maka hendaknya meratakan tanah kuburnya, dan berdiri di antara kalian dekat kepala keburan kemudian ucapkanlah: wahai Fulan bin Fulan, karena sesungguhnya orang yang dikubur mendengarnya, tetapi tidak bisa menjawabnya. Kemudian ucapkanlah yang kedua kalinya :wahai Fulan bin Fulan, karena sesungguhnya orang yang meninggal diluruskan duduknya, kemudian ucapkanlah: wahai Fulan bin Fulan, maka sesungguhnya orang yang meninggal itu akan berucap: Semoga kami mendapat petunjuk rahimakumullah. Akan tetapi kalian tidak akan mendengarnya. Maka ucapkanlah: Ingatlah apa yang engkau sebutkan ketika di dunia, syahadatu An la Ilaha Illallahu wa Anna Muhammad Rasulullah (aku bersaksi tiada tuhan selain Allah dan Muhammad utusan Allah). Dan sungguh Engkau telah Ridha Allah Tuhanmu, dan Islam agamamu, dan nabi Muhammad nabimu, dan Alquran sebagai imammu. Maka malaikat Munkar dan Nakir terhalang untuk menyiksa, dan keduanya berkata : Orang yang duduk ini lancar bicaranya, sungguh telah diajarkan kepada jawaban ini dan Allah menjadikannya sebagai hujjah di hadapannya. Lalu seorang lelaki bertanya: ya Rasulullah bagaimana bila tidak diketahui umatnya? Rasulullah SAW menjawab : dinisbatkan ke ibunya, Hawa.
(Lihat kitab At Tadzkirah karya Imam Qurthubi halaman 341 yang diterbitkan Maktabah Darul Minhaj halaman).
Dari hadits tersebut juga menjadi dasar bahwa bolehnya membaca talqin atau mentalqinkan mayat ketika telah dikuburkan. Yakni dengan membaca talqin di samping kuburan sebagaimana redaksi hadits di atas.