Selasa 17 Oct 2023 14:17 WIB

Pakar Geografi Militer Sebut Perang Darat Israel-Hamas Bagai Permainan Kucing dan Tikus

Israel berencana melancarkan serangan darat ke Jalur Gaza.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nidia Zuraya
Unit artileri Israel menembaki daerah sepanjang perbatasan dengan Gaza, Israel selatan, Rabu (11/10/2023).
Foto: EPA-EFE/MARTIN DIVISEK
Unit artileri Israel menembaki daerah sepanjang perbatasan dengan Gaza, Israel selatan, Rabu (11/10/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Israel diperkirakan akan melancarkan serangan darat besar-besaran ke Gaza. Namun hingga saat ini Israel belum mengungkapkan kepastian jadwal serangan darat tersebut.

Serangan darat ke Gaza diprediksi akan rumit. Gaza merupakan salah satu daerah yang paling padat penduduknya di dunia, dengan hampir 5.500 penduduk per meter persegi. Jalanan yang padat dan sempit cenderung memaksa pertempuran dilakukan dengan tangan kosong.

Baca Juga

Seorang pakar geografi militer menjelaskan bagaimana kondisi fisik Jalur Gaza dapat mempengaruhi pertempuran apa pun. Seorang profesor di Departemen Geografi dan Lingkungan Hidup di Universitas Villanova di Pennsylvania, Francis Galgano, menggambarkan Gaza sebagai wilayah pesisir yang pada dasarnya datar, sangat urban dan memiliki terowongan berat, yang serupa ukurannya dengan Kota Philadelphia.

Dalam pandangan Galgano, serangan darat Israel yang akan datang akan menjadi kekacauan. Dia memperingatkan serangan darat militer Israel akan menjadi "permainan kucing dan tikus" yang sangat berbahaya dalam peperangan perkotaan, yang memiliki elemen bawah tanah yang sangat unik.

Jalur Gaza adalah wilayah sempit yang diapit oleh Israel, Mesir, dan Laut Mediterania.  Ini adalah salah satu tempat terpadat di dunia, dengan lebih dari 2 juta orang hidup dalam penjara terbuka.

“Geografisnya adalah bahwa (pasukan Israel) akan memisahkan Gaza dari wilayah lain di negara itu dan kemudian mereka akan pindah ke Kota Gaza dan kemudian terjadi peperangan perkotaan,” kata Galgano, yang pensiun dari  Angkatan Darat AS pada 2007 setelah 27 tahun bertugas di unit tank dan kavaleri.

Dari sudut pandang militer, Galgano mengatakan, lingkungan operasional pasukan Israel di Gaza adalah jalan-jalan kota yang padat, gedung-gedung tinggi, ruang bawah tanah dan jaringan terowongan bawah tanah di wilayah geografis yang sangat padat. Seperti halnya perang infanteri, artileri, dan angkatan udara, hal ini juga menjadi perang ahli geologi.

"Informasi geologi menjadi penting karena Anda mencoba mencari tahu formasi batuan,” kata Galgano kepada CNBC.

"Di mana terowongannya? Bagaimana kita menemukannya? Menggunakan radar penembus tanah dan apa yang bisa kita lakukan untuk menghancurkannya daripada harus mengirim tentara ke sana dengan kondisi yang sangat berbahaya," ujar Galgano.

Galgano mengatakan, salah satu aspek menarik dari invasi Israel yang sering diabaikan adalah geologi dan peperangan kini menjadi penghubung dalam operasi semacam ini. Komunitas intelijen Israel percaya, banyak dukungan dan pendanaan yang diberikan dunia kepada masyarakat Gaza untuk membangun kembali Gaza setelah perang sebelumnya. Hamas yang menguasai Gaza menginvestasikan pendanaan dengan membangun sistem terowongan dan bunker yang rumit.

Galgano mengatakan, pertahanan terbaik Hamas terhadap serangan darat Israel yang akan datang adalah dengan tetap berada di bawah tanah dalam sistem terowongan yang telah mereka bangun. Menurut Galgano, perang darat antara Israel dan Hamas adalah pertempuran yang sangat unik karena adanya titik temu antara geologi dan peperangan.

"Jadi menurut saya ini akan menjadi kunci dari semua ini. Mungkin di sinilah mereka menyembunyikan sebagian besar sandera, di sanalah perbekalan, dan senjata mereka disembunyikan, dan pos komando akan disembunyikan di bawah sana," kata Galgano.

Israel akan bunuh sebanyak mungkin anggota Hamas ...

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement