REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Jumlah guru besar di Universitas Negeri Semarang (Unnes) bakal bertambah seiring bakal dikukuhkannya enam profesor baru. Keenam profesor yang bakal dikukuhkan di Auditorium Prof Wuryanto kompleks kampus Unnes, Sekaran, Gunungpati, Kota Semarang, Rabu (18/10/2023) merupakan para ilmuwan yang karya dan hasil inovasinya telah diakui secara nasional dan internasional.
Rektor Unnes, Prof S Martono mengungkapkan, dengan dikukuhkannya enam profesor baru ini akan memberi dampak konstruktif dalam rangka meningkatkan kualitas akademik, penelitian, dan inovasi, sekaligus menjadi ikhtiar untuk mewujudkan Unnes sebagai perguruan tinggi bereputasi dunia.
“Ini menjadi bagian penting dari komitmen Unnes dalam mengakselerasi kualitas pendidikan tinggi serta pengembangan ilmu pengetahuan,” ungkapnya, di Semarang, Jawa Tengah, Selasa (17/10/2023).
Rektor juga berharap, para profesor Unnes dapat menginspirasi para mahasiswa untuk terus berkontribusi dalam bidang riset, penelitian, maupun dalam pengembangan bidang ilmu pengetahuan.
“Sehingga akan lahir lebih banyak lagi para cendekiawan dari kampus yang berwawasan konservasi (Unnes) ini,” jelas dia.
Sementara itu, Kepala Humas Unnes, Rahmat Petuguran menambahkan, keenam profesor baru Unnes yang bakal dikukuhkan besok masing-masing Prof Wardono (FMIPA) sebagai Guru Besar bidang Ilmu Pengembangan Pembelajaran Matematika.
Berikutnya Prof Sugianto (FMIPA) sebagai Guru Besar bidang Ilmu Fisika Material Elektronik, Prof Harry Pramono (FIK) sebagai Guru Besar bidang Manajemen Pendidikan Jasmani, dan Prof Lisdiana (FMIPA) sebagai Guru Besar Ilmu Anatomi Fisiologi dan Perilaku Manusia.
“Selain itu Prof Hari Bakti Mardikantoro (FBS) sebagai Guru Besar Ilmu Sosiolinguistik serta Prof Tjaturahono Budi Sanjoto sebagai Guru Besar bidang Geografi Lingkungan,” katanya.
Rahmat juga menyampaikan, Prof Wardono merupakan penulis 51 artikel ilmiah di jurnal dan prosiding internasional bereputasi terindeks Scopus Q4-Q1. Ia juga kerap diundang menjadi narasumber pelatihan pembelajaran matematika yang inovatif dan kreatif bagi guru di berbagai jenjang pendidikan.
“Agar matematika tidak menjadi momok, Prof Wardono terus berinovasi meningkatkan minat siswa untuk menciptakan pembelajaran matematika yang asyik, mudah, dan menyenangkan, namun tetap bermakna,” ujar dia.
Prof Sugianto, masih kata Rahmat, lebih dikenal sebagai sosok peneliti yang kritis dan produktif. Puluhan penelitian berhasil dipublikasikan dan berbagai inovasi juga telah dikembangkan.
Dalam penelitiannya, Prof Sugianto berfokus pada fabrikasi atau sintesis material semikonduktor wide bandgap berbasis gallium nitrida dan zinc oksida, mempelajari sifat-sifatnya dan menyimpulkan potensi aplikasinya.
Mengawali karier sebagai Guru Sekolah Indonesia Cairo, Mesir, sejak 1985 hingga 1992, Prof Sugianto pernah mengemban berbagai jabatan penting mulai dari ketua BPM, ketua LP3, dekan FMIPA, hingga menjadi Sekretaris Universitas pertama Unnes.
Prof Harry Pramono merupakan ahli pendidikan jasmani. Kepakarannya dalam bidang Ilmu Manajemen Pendidikan Jasmani teraplikasikan dalam pembelajaran pada Program Studi S1 Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi, S2 Pendidikan Olahraga, dan S3 Pendidikan Olahraga.
Model pembelajaran melalui Case Method dan Problem Based Learning yang telah diinisiasinya terbukti efektif dalam mendukung pengembangan pemikiran kritis, analitis, serta penerapan konsep dalam kehidupan bermasyarakat.
“Atas reputasinya, Prof Harry Pramono pun dipercaya sebagai ketua Forum Dekan bidang Olahraga se-Indonesia tahun 2012 – 2015, dan ketua Ikatan Sarjana Olahraga se-Jateng 2011 – 2015,” jelasnya.
Sedangkan Prof Lisdiana, masih ungkap Rahmat, sejak bergabung ke panti rehabilitasi BNN pada 2002, mulai memberikan perhatian khusus pada para pecandu narkoba dan addict recovery.
Dengan memanfaatkan kekayaan lingkungan, Prof Lisdiana mampu menemukan inovasi baru melalui pemanfaatan kandungan vitamin C dan antioksidan pada kulit rambutan sebagai agen pengeliminir kerusakan organ akibat nikotin, khususnya paparan asap rokok dan vape untuk membantu me-recovery kerusakan organ pada para pecandu.
Sementara Prof Hari Bakti Mardikantoro telah melakukan banyak penelitian telah dilakukan, baik pada bidang Sosiolinguistik maupun Analisis Wacana Kritis. Tulisannya telah dimuat di berbagai jurnal nasional terakreditasi maupun jurnal internasional bereputasi.
Prof Hari telah mempelajari permasalahan kebahasaan di Indonesia yang unik dengan latar belakang penuturnya yang multilingual dan multikultural.
Adapun Prof Tjaturahono Budi Sanjoto telah berhasil menerbitkan berbagai artikel ilmiah di jurnal nasional maupun internasional dan banyak memberikan sumbangsih karya melalui beberapa buku berjudul.
Seperti Penginderaan Jauh dan Interpretasi Citra, Interpretasi Citra Penginderaan Jauh, dan Semarang dalam Perspektif Geografi. Produk inovasinya yang bernama Stereoskup Cermin Geolab STK RPK-018 30 kali perbesaran pun telah mendapatkan Hak Cipta Paten Sederhana.
Prof Tjatur juga menaruh perhatian khusus pada kajian geografi lingkungan dalam penanganan mangrove di Indonesia.
“Dengan memanfaatkan teknologi penginderaan jauh dan Pendekatan Spectral Angle Mapper (SAM) berbasis spectral library, Ia dapat menganalisis informasi spesies dan kondisi mangrove untuk menjaga kelestarian ekosistem pesisir,” ungkap dia.