REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Puluhan siswa-siswi Taman Kanak-Kanak (TK) Islam Nuryakin mendatangi Kantor Pemadam Kebakaran Sektor Pasar Minggu, Jalan Salihara, Jakarta Selatan, Selasa (17/10/2023). Kunjungan siswa-siswi ke kantor Damkar tersebut untuk belajar bagaimana petugas Pemadam Kebakaran bekerja dan apa saja tugas-tugasnya.
Di depan siswa-siswi TK Nuryakin, petugas Damkar Sektor IV Pasar Minggu, Solihin menjelaskan apa saja tugas dari Pemadam Kebakaran. Solihin juga memperlihatkan Alat Pelindung Diri (APD) yang dipakai para petugas ketika bertugas memadamkan api di lokasi kebakaran.
"Ada helm, fire jacket, sepatu, sarung tangan, celana, tabung gas, dan masker," kata Solihin, Selasa.
Solihin menyebut petugas juga memakai baju anti panas dan baju anti api untuk melindungi diri ketika kebakaran terjadi. "Beratnya sampai 18 kilogram," kata dia.
Tak hanyai itu, Solihin juga menjelaskan apa saja yang bisa memicu kebakaran. "Pertama jangan memainkan HP ketika sedang dicas. Karena arus listriknya bisa memicu arus pendek dan meledak," ucap Solihin.
Selain itu Solihin mengingatkan kepada anak-anak jangan main korek api, apalagi di musim panas atau kemarau seperti sekarang ini. Jangan sekali-kali membakar sampah. "Asapnya juga bisa menyebabkan sakit paru-paru," ujar Solihin.
Solihin juga mewanti-wanti agar tidak memasang colokan listrik yang melebihi kapasitasnya. Misalnya pakai colokan yang kapasitasnya 1.300, tapi daya yang digunakan melebihi kapasitas sehingga bisa memicu percikan api dan terjadinya kebakaran.
Kepala Sekolah TK Islam Nuryakin, Umi menjelaskan tujuan mengajak anak-anak didiknya ke kantor Pemadam Kebakaran untuk mengenalkan salah satu profesi di masa depan. Kebetulan, kata Umi, tema pelajaran dua pekan lalu tentang mitigasi bencana, termasuk kebakaran.
"Apalagi saat ini banyak terjadi kebakaran. Jadi anak-anak bisa langsung lihat alat-alat apa saja yang digunakan apabila terjadi kebakaran," kata Umi.
Selain itu, kata Umi, anak-anak didiknya juga mendapatkan edukasi apa yang harus dilakukan apabila terjadi kebakaran. "Jadi memang sesuai tema," ujar Umi.
Ranum Qurrota' Ayun, siswi TK Islam Nuryakin mengaku gembira bisa ikut ke kantor Pemadam Kebakaran Sektor IV Pasar Minggu. Ranum berkata selama kunjungan, dia dan teman-temannya mendapatkan banyak pelajaran.
"Kalau ada kebakaran, telepon Pemadam Kebakaran. Kita juga gak boleh main korek api, juga gak boleh mainin HP waktu dicas, nanti bisa meledak," kata siswi berusia 5 tahun ini.
Ranum juga senang karena diajak bermain prosotan dan naik ke atas mobil Pemadam Kebakaran. "Seru naik mobil dan disemprot air seperti mandi hujan," ujar Ranum.
Tak hanya memberikan edukasi tentang bahaya kebakaran, para petugas Pemadam Kebakaran juga mengajak anak-anak untuk bermain air. Anak-anak TK disemprot menggunakan air dari mobil Pemadam Kebakaran, sehingga seperti sedang bermain hujan-hujanan.