REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Media sosial kerap menampilkan video atau foto yang menggambarkan isi yang ada di dalam rumah pasangan suami istri. Bahkan terkadang juga menayangkan atau menunjukkan foto apa saja yang ada di dalam kamar tidur pasangan suami istri tersebut.
Bagaimana Islam memandang hal tersebut? Apakah itu dibolehkan dalam Islam?
Anggota Fatwa Elektronik Internasional Al Azhar Kairo Mesir, Dr Muadz Syalabi menjelaskan, salah satu hak terpenting pasangan suami istri antara satu sama lain adalah menjaga rahasia bersama.
Dia juga menyampaikan, Nabi Muhammad SAW menekankan pentingnya menjaga rahasia pasangan suami-istri. Diriwayatkan dari Jabir bin Abdullah RA, Nabi Muhammad SAW bersabda:
إِذَا حَدَّثَ الرَّجُلُ الْحَدِيثَ ثُمَّ الْتَفَتَ فَهِيَ أَمَانَةٌ
"Jika ada orang yang mengajak bicara, dan sebelum berbicara dia itu menengok ke kanan dan kiri terlebih dulu, maka itu amanah." (HR. Abu Daud dan Tirmidzi)
Syalabi menjelaskan, prinsip dasar dalam kehidupan rumah tangga adalah rahasia antarpasangan, atau disebut juga sebagai kehidupan pribadi. Sehingga, orang lain sejatinya tidak boleh mengetahui secara detail soal bagaimana dan seperti apa kehidupan rumah tangganya.
Dalam kesempatan itu, Syalabi juga memberikan peringatan tentang bahaya jika salah satu pasangan suami istri mengungkap rahasia kehidupan rumah tangganya ke publik atau ke media sosial.
Dalam hadits yang diriwayatkan dari Abu Sa'id Al Khudri, dia berkata Rasulullah SAW bersabda:
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ مِنْ أَعْظَمِ الْأَمَانَةِ عِنْدَ اللَّهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ الرَّجُلَ يُفْضِي إِلَى امْرَأَتِهِ وَتُفْضِي إِلَيْهِ ثُمَّ يَنْشُرُ سِرَّهَا وَقَالَ ابْنُ نُمَيْرٍ إِنَّ أَعْظَمَ
"Sungguh amanah yang paling besar di sisi Allah pada Hari Kiamat adalah seseorang yang bersenggama dengan istrinya dan istri bersenggama dengan suaminya, kemudian menyebarkan rahasianya." (HR. Muslim)
Karena itu, Syalabi mengingatkan, segala yang ada dalam rumah tangga tidak boleh dipublikasikan atau ditampilkan di media sosial. Apalagi orang-orang yang melihat di media sosial itu bukanlah bagian keluarga. "Selain itu, perbuatan tersebut bisa menjadi penyebab rusaknya kehidupan rumah tangga," kata dia.