REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden KH Maruf Amin meminta agar Satgas Antimafia Bola Indonesia menindak tegas praktik mafia yang terjadi di dunia sepak bola Indonesia. Wapres berharap hadirnya Satgas Antimafia Bola dapat membersihkan sepak bola Indonesia dari praktik kotor.
"Jadi, harus ditindak tegas sampai akar-akarnya. Jangan ada toleransi. Baik itu pemain, pengurus, wasit, bahkan bandar-bandarnya harus dibersihkan. Jangan sampai mafia tidak habis-habis karena akan menghambat kemajuan dan prestasi sepakbola kita," kata Wapres dikutip dari siaran pers usai bertemu Satgas Antimafia Bola Indonesia di Kediaman Resmi Wapres, Jakarta Pusat, Selasa (17/10/2023).
Wapres pun meminta agar Satgas Antimafia Bola bekerja ekstra keras mengurai mafia bola yang sudah mengakar di Indonesia. Hal ini disampaikannya di hadapan Satgas Independen diwakili oleh Najwa Shihab, Ardan Pradana, dan Akmal Marhali. Sedangkan, Satgas Antimafia Bola Kepolisian dipimpin langsung Kasatgas yang juga Wakabareskrim Irjen Pol Asep Edi Suheri, Sakasatgas Brigjen Pol Himawan Bayu Aji dan Divisi Siber Polri Kombes Pol Rizki Agung Prakoso.
"Sekali lagi saya dukung dan lakukan tindakan tegas baik dalam lingkup football family maupun hukum negara. Insya Allah sepak bola kita ke depan bisa berprestasi dengan terlebih dulu dilakukan bersih-bersih," kata Kiai Ma'ruf.
Sementara itu, Juru Bicara Wapres Masduki Baidlowi dalam keterangannya menyampaikan, dalam laporan ke Wapres, Satgas melaporkan mengenai kemungkinan terjadinya pengaturan skor baik pemain, wasit dan ofisial lainnya serta mengenai transparansi laporan keuangan transparan.
"Hasil-hasilnya juga lumayan, ya, dari laporan itu sudah ada penindakan-penindakan. Misalnya sudah beberapa kasus melakukan penangkapan terhadap pemberi suap juga sudah ada pemeriksaan, jadi empat wasit ya sudah diperiksa, lalu kemudian penyandang dana juga sudah ditangkap dan diperiksa, juga pelobi wasit itu juga sudah diperiksa," ujar Masduki.
Selain itu, Wapres yang merupakan penanggung jawab Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) juga mendapat laporan terkait ada tiga klub bola Indonesia dibiayai dari promo rumah judi. "Ternyata ada promo rumah judi yang membiayai klub-klub, itu ada 3 klub tadi yang sudah dilaporkan kepada Wakil Presiden yang tidak perlu saya sebut di sini," ujar Masduki.
Kasatgas Irjen Pol Asep Edi Suheri menyampaikan laporan bahwa sejauh ini sudah ditetapkan delapan tersangka. Mereka adalah K selaku LO wasit dan A selaku kurir pengantar uang. Lalu, M selaku wasit tengah, E selaku asisten wasit 1, R selaku asisten wasit dua dan A selaku wasit cadangan.
Dua lagi adalah VW yang merupakan eks pemilik salah satu klub sepak bola, dan DR salah satu pengurus klub Y. DR melakukan penyuapan untuk memenangkan klub Y agar dapat masuk atau maju ke Liga 1. Sementara VW berperan aktif sebagai pelobi wasit.
"Dari delapan tersangka ini kasusnya akan kita kembangkan dengan terus dilakukan penyidikan dan penyelidikan. Terima kasih kepada Pak Wapres yang sangat peduli terhadap sepak bola Indonesia. Kami akan terus bekerja cepat, tepat, dan akurat untuk melakukan bersih-bersih dari praktik kotor di sepakbola Indonesia," kata Irjen Pol Asep Edi Suheri.