REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina Hulu Energi (PHE), selaku Subholding Upstream Pertamina, mencatat penemuan signifikan dari kegiatan eksplorasi di blok yang dikelola selama dua tahun terakhir. Keberhasilan tersebut didapatkan melalui kegiatan eksplorasi pada area yang sudah dikembangkan secara penuh di blok yang ada.
Strategi ini ditujukan untuk mengoptimalkan aset dan menjaga laju produksi migas saat ini. Temuan sumber daya migas di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan optimisme bahwa Indonesia masih memiliki potensi yang besar.
Beberapa temuan yang berhasil divalidasi oleh PHE antara lain sumberdaya perkiraan volume hidrokarbon/in place 2C (P50) dengan total 926,64 juta barel minyak ekuivalen/mmboe dari pengeboran sumur di lepas pantai Jawa Barat Utara, daerah Sumatra Selatan, lepas pantai Balikpapan, dan lepas pantai Aceh.
Saat ini PHE juga telah mendapatkan blok eksplorasi baru, yaitu East Natuna (PHE 100 persen), Bunga (bermitra dengan Posco 50 persen) dan Peri Mahakam (bermitra dengan Eni 50 persen) serta dalam proses untuk mendapatkan blok-blok baru lainnya.
Direktur Eksplorasi PHE, Muharram Jaya Panguriseng, menyampaikan, saat ini merupakan momentum terbaik bagi PHE mempersiapkan Proyek Pengeboran Laut Dalam untuk menggali potensi temuan sumberdaya baru yang besar.
"Kami berkomitmen menjaga keberlanjutan energi dengan strategi khusus dalam rangka mendukung ketahanan energi nasional,” tegas Muharram dalam keterangannya, Kamis (17/10/2023).
Berdasarkan Rencana Umum Energi Nasional (RUEN), kebutuhan dalam negeri akan energi minyak dan gas akan terus meningkat setiap tahunnya. Eksplorasi merupakan kunci dari keberlanjutan pasokan energi untuk menemukan sumber daya dan memastikan ketersediaan energi primer terjaga dalam rangka memenuhi kebutuhan energi dalam negeri.
"Dalam upaya meningkatkan rasio temuan sumber daya per struktur, PHE akan melakukan perimbangan portofolio antara pengeboran eksplorasi di lokasi yang berada dekat lapangan produksi (near field exploration) dan pengeboran eksplorasi di area baru yang belum digarap sebelumnya (emerging & frontier area)," lanjut Muharram.
Saat ini, PHE sedang gencar melakukan evaluasi bawah permukaan dan mempersiapkan pengeboran eksplorasi lepas pantai Matindok, lepas pantai East Natuna dan blok eksplorasi baru lainnya.
PHE akan terus berinvestasi dalam pengelolaan operasi dan bisnis hulu migas sesuai prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG). PHE telah terdaftar dalam United Nations Global Compact (UNGC) sebagai partisipan/member sejak Juni 2022. PHE berkomitmen pada Sepuluh Prinsip Universal atau Ten Principles dari UNGC dalam strategi dan operasionalnya, sebagai bagian penerapan aspek ESG.
PHE akan terus mengembangkan pengelolaan operasi yang prudent dan excellent di dalam dan luar negeri secara profesional untuk mewujudkan pencapaian menjadi perusahaan minyak dan gas bumi kelas dunia yang Environmental Friendly, Socially Responsible dan Good Governance.