Selasa 17 Oct 2023 23:57 WIB

Pemkot Tasikmalaya Kembangkan Layanan dengan Teknologi AI

Layanan dengan teknologi AI itu dinamakan Hai Tasik.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Irfan Fitrat
Penjabat (Pj) Wali Kota Tasikmalaya Cheka Virgowansyah menunjukkan prototipe Hai Tasik dengan teknologi artificial intelligence (AI) di Bale Kota Tasikmalaya, Selasa (17/10/2023).
Foto: Dok Republika
Penjabat (Pj) Wali Kota Tasikmalaya Cheka Virgowansyah menunjukkan prototipe Hai Tasik dengan teknologi artificial intelligence (AI) di Bale Kota Tasikmalaya, Selasa (17/10/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA — Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya, Jawa Barat, tengah mengembangkan layanan “Hai Tasik” yang memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI). Layanan yang akan menampilkan hologram dari para pejabat itu disebut merupakan bagian dari pembangunan ekosistem teknologi di Kota Tasikmalaya.

“Jadi, kita akan tanamkan program dengan teknologi, sehingga ekosistem teknologi juga terbangun,” kata Penjabat (Pj) Wali Kota Tasikmalaya Cheka Virgowansyah, Selasa (17/10/2023).

Baca Juga

Pada prototipe layanan Hai Tasik yang berada di Bale Kota Tasikmalaya, ditampilkan sosok Pj Wali Kota Tasikmalaya dalam bentuk hologram. Dengan teknologi itu, para pengunjung disebut dapat berinteraksi langsung dengan Pj Wali Kota Tasikmalaya. 

Teknologi itu juga disebut akan memberikan sejumlah informasi mengenai Kota Tasikmalaya. “Itu bisa siapa pun. Tidak harus wali kota, tapi juga kadis, camat, lurah. Jadi, kita bisa menghadirkan kepala daerah di seluruh wilayah kecamatan dengan alat itu,” kata Cheka. 

Menurut Cheka, Pemkot Tasikmalaya telah memiliki mesin untuk mengembangkan layanan tersebut. Saat ini, layanan hologram itu masih akan terus dikembangkan.  

Dalam waktu dekat, layanan itu rencananya dihadirkan di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Tasikmalaya. Layanan itu diharapkan tak hanya dapat memberikan informasi, melainkan membantu proses perizinan yang dilakukan masyarakat. 

“Misalnya, mau urus izin, dia bisa membantu proses. Tapi, sekarang masih beta (prototipe). Masih perlu pengembangan,” ujar Cheka.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement