REPUBLIKA.CO.ID, KULONPROGO -- Manajer Humas Daop 6 Yogyakarta, Krisbiyantoro, belum mau mengungkapkan penyebab anjloknya KA Argo Semeru di KM 520+4 petak jalan antara Stasiun Sentolo-Stasiun Wates. KAI akan memeriksa masinis KA Argo Semeru yang bertugas saat peristiwa itu terjadi.
"Ya tentunya ada pemeriksaan lebih lanjut," kata Krisbiyantoro, Selasa (17/10/2023).
Krisbiyantoro mengatakan masinis dimungkinkan mengalami syok atas peristiwa tersebut. Karena itu masinis saat ini masih harus istirahat lebih dulu.
"Tentu saja itu bila terjadi gangguan semacam ini tentu masinis harus turun dan digantikan dan akan diistirahatkan terlebih dahulu dalam pengertian memang masinis pun bisa dimungkinkan bisa syok ya jadi tetap harus istirahat terlebih dahulu," ucapnya.
"Untuk keterangan lebih lanjut akan digali dari PT Kereta Api itu sendiri untuk menyelidiki seberapa jauh andil masinis bisa dalam kasus seperti ini," kata dia menambahkan.
Adapun alasan KAI belum mau menjelaskan penyebab anjloknya KA Semeru dan KA Argo Wilis lantaran pihaknya masih harus melakukan pengusutan lebih jauh. Sebab, menurutnya KA Argo Semeru saat berangkat dari stasiun keberangkatan masih dalam kondisi normal.
"Kereta api Argo Semeru berangkat dari stasiun awal dan lepas stasiun Yogyakarta pun kondisi normal dan jalur juga normal tidak ada masalah tetapi pada pukul 13.15 ada laporan dari awak sarana perkeretapian atau masinis menuju ke pusat pengendali bawa rangkaiannya sudah terjadi anjlok. Nah itu kan tiba-tiba sekali," ujarnya.
Namun demikian Krisbiyantoro mengatakan masinis KA Argo Wilis telah melakukan pengereman di waktu yang tepat. Hal itulah menurutnya yang menyebabkan kejadian tersebut tidak terlalu parah.
"Untuk kereta api Argo Wilis kami katakan masinis dengan kejadian seperti ini cukup taktis mengingat melakukan pengereman di saat yang tepat ini tidak parah. Mungkin akan lebih parah bila masinis itu tidak taktis, ini kami melihat sudah taktis sehingga biarpun ini terjadi musibah tetapi tidak parah," katanya.