Rabu 18 Oct 2023 06:57 WIB

Bantuan Nihil Ditutup Israel, RS Indonesia di Gaza Krisis Obat-Obatan

Belum ada bantuan yang bisa masuk ke Jalur Gaza mengingat pintu perbatasan tertutup.

Red: Lida Puspaningtyas
Anak perempuan Palestina, Rahaf Salman dirawat di RS Indonesia di Gaza pada 11 Agustus 2022.
Foto: EPA-EFE/MOHAMMED SABER
Anak perempuan Palestina, Rahaf Salman dirawat di RS Indonesia di Gaza pada 11 Agustus 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rumah Sakit Indonesia di Gaza, Palestina mengalami krisis obat-obatan karena belum ada bantuan yang masuk ke Gaza, kata Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) Indonesia.

"Sejauh ini belum ada bantuan obat-obatan atau bantuan logistik yang bisa masuk," kata relawan MER-C Indonesia Fikri Rohul Haq melalui media sosial X di Jakarta, Selasa (17/10/2023).

Baca Juga

Fikri mengatakan bantuan kemanusiaan masih belum bisa masuk Gaza karena perbatasan di Rafah menjadi target serangan Israel.

"Sampai saat ini belum ada bantuan yang bisa masuk ke Jalur Gaza mengingat pintu perbatasan masih tertutup," kata Fikri.

Fikri mengungkapkan paramedis di RS Indonesia mengalami kelelahan akibat terus menerus bekerja selama 24 jam karena jumlah korban  terus bertambah.

Pihak RS Indonesia berharap obat-obatan dan bantuan paramedis bisa segera masuk Gaza untuk membantu paramedis menangani korban  terkena serangan.

"Jumlah korban dari pihak Palestina per 17 Oktober 2023, paling sedikit 2.350 orang meninggal dunia yang 600 di antaranya adalah anak-anak, 400 lainnya perempuan, sedangkan korban luka-luka lebih dari 9.000 orang," kata Fikri.

Di Rumah Sakit Indonesia sendiri, sampai 17 Oktober 2023, 470 orang meninggal dunia, 1.800 orang terluka, dan puluhan masih dirawat inap.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement