Rabu 18 Oct 2023 11:16 WIB

Harga Emas Naik Seiring Berlanjutnya Pembantaian oleh Israel

Ini diproyeksi sampai ada gencatan senjata atau berkurang eskalasi.

Red: Lida Puspaningtyas
Aksi solidaritas untuk rakyat Palestina di Boston, Massachusetts, Selasa (16/10/2023) waktu setempat.
Foto: AP/Steven Senne
Aksi solidaritas untuk rakyat Palestina di Boston, Massachusetts, Selasa (16/10/2023) waktu setempat.

REPUBLIKA.CO.ID, CHICAGO -- Harga emas berjangka pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB) naik seiring berlanjutnya konflik antara Israel dan Hamas.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Mercantile Exchange ditutup menguat 1,4 dolar AS atau 0,07 persen menjadi 1.935,7 dolar AS per ounce.

Analis pasar menilai, sampai ada gencatan senjata atau berkurangnya ketegangan di Timur Tengah, emas mungkin akan terus berada di atas 1.900 dolar AS per ounce.

Presiden Fed, Richmond Tom Barkin mengatakan dalam pidatonya Selasa (17/10) bahwa ia meyakini ekonomi AS "berada jauh di jalur menuju normalisasi permintaan dibandingkan apa yang sudah ditunjukkan oleh data-data".