Rabu 18 Oct 2023 13:26 WIB

Tanah yang Dijanjikan Itu untuk Siapa?

Yahudi Israel mengklaim Palestina adalah negeri yang dijanjikan.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Muhammad Hafil
 Tanah yang Dijanjikan Itu untuk Siapa? Foto:  Kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem. (ilustrasi)
Foto: EPA/Atef Safadi
Tanah yang Dijanjikan Itu untuk Siapa? Foto: Kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Orang-orang Yahudi Israel mengklaim Palestina adalah negeri yang dijanjikan Tuhan untuk mereka. Itu sebabnya, Yahudi Israel melakukan berbagai cara untuk mendapatkannya sekalipun dengan mengusir dan membunuh warga Palestina. Apa benar tanah Palestina itu untuk bangsa Yahudi Israel?

Sejarah Palestina bermula dari kehidupan nabi Ibrahim yang dilahirkan di Aur sebuah wilayah di Babilonia. Setelah diselamatkan oleh Allah dari kezaliman raja Namrud, nabi Ibrahim bersama kedua istrinya dan sepupunya yaitu nabi Luth pindah ke tanah yang diberkahi yakni tanah air Kan'an, Palestina tepatnya di Baitul Maqdis. Kepindahan nabi Ibrahim dan nabi Luth disebutkan dalam Alquran. 

Baca Juga

فَآمَنَ لَهُ لُوطٌ ۘ وَقَالَ إِنِّي مُهَاجِرٌ إِلَىٰ رَبِّي ۖ إِنَّهُ هُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ (٢٦) وَوَهَبْنَا لَهُ إِسْحَاقَ وَيَعْقُوبَ وَجَعَلْنَا فِي ذُرِّيَّتِهِ النُّبُوَّةَ وَالْكِتَابَ وَآتَيْنَاهُ أَجْرَهُ فِي الدُّنْيَا ۖ وَإِنَّهُ فِي الْآخِرَةِ لَمِنَ الصَّالِحِينَ (٢٨) 

Artinya: Maka Luth membenarkan (kenabian)nya. Dan berkatalah Ibrahim: "Sesungguhnya aku akan berpindah ke (tempat yang diperintahkan) Tuhanku (kepadaku); sesungguhnya Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (26). Dan Kami anugrahkan kepda Ibrahim, Ishak dan Ya'qub, dan Kami jadikan kenabian dan Al Kitab pada keturunannya, dan Kami berikan kepadanya balasannya di dunia; dan sesungguhnya dia di akhirat, benar-benar termasuk orang-orang yang saleh. (27). (Al 'Ankabut ayat 26-27)

Dan dalam ayat lainnya: 

وَنَجَّيْنَاهُ وَلُوطًا إِلَى الْأَرْضِ الَّتِي بَارَكْنَا فِيهَا لِلْعَالَمِينَ (٧١) وَوَهَبْنَا لَهُ إِسْحَاقَ وَيَعْقُوبَ نَافِلَةً ۖ وَكُلًّا جَعَلْنَا صَالِحِينَ (٧٢). 

Artinya: Dan Kami seIamatkan Ibrahim dan Luth ke sebuah negeri yang Kami telah memberkahinya untuk sekalian manusia (71) Dan Kami telah memberikan kepada-nya (Ibrahim) lshak dan Ya'qub, sebagai suatu anugerah (daripada Kami). Dan masing-masingnya Kami jadikan orang-orang yang saleh (72). (Al Anbiya' ayat 71-72). 

Dari berbagai pendapat, Palestina termasuk tanah yang dimaksud oleh ayat tersebut. Pada perkembangannya, Palestina diklaim oleh Bani Israil sebagai tanah yang dijanjikan oleh Allah kepada mereka. 

Sebelum nabi Ibrahim memasuki Palestina, penduduk daerah tersebut merupakan penyembah berhala. Kemudian nabi Ibrahim memberikan keyakinan kepada mereka untuk meninggalkan kekafiran dan mengakui adanya Tuhan Yang Esa. Beberapa ahli sejarah menyebutkan bahwa nabi Ibrahim mendirikan rumah untuk istrinya, Hajar, beserta putranya nabi Ismail di Makkah. Sementara istrinya yang lain yakni Sarah dan putranya nabi Ishaq tinggal di Palestina. Hal ini sesuai dengan nabi Ibrahim. 

رَبَّنَا إِنِّي أَسْكَنْتُ مِنْ ذُرِّيَّتِي بِوَادٍ غَيْرِ ذِي زَرْعٍ عِنْدَ بَيْتِكَ الْمُحَرَّمِ رَبَّنَا لِيُقِيمُوا الصَّلَاةَ فَاجْعَلْ أَفْئِدَةً مِنَ النَّاسِ تَهْوِي إِلَيْهِمْ وَارْزُقْهُمْ مِنَ الثَّمَرَاتِ لَعَلَّهُمْ يَشْكُرُونَ

Artinya: Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebahagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati, ya Tuhan kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan shalat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan beri rezekilah mereka dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur. (Ibrahim ayat 37). 

Bani Israil merupakan sebutan yang dinisbatkan oleh Allah untuk keturunan nabi Yaqub bin Ishaq bin Ibrahim. Isra' berarti hamba atau pasukan Allah SWT. Sebutan itu bermula dari pertengkaran sengit antara nabi Yaqub dan saudara kembarnya Isu (Esau). Lalu untuk menyelamatkan dirinya, nabi Yaqub berisra'. Maksudnya nabi Yaqub berjalan pada malam hari ke negeri pamannya yang bernama Laban di kampung Ur, distrik Kildani, Irak. Karena melakukan Isra', nabi Yaqub diberi sebutan Israel. Adapun kata Yahudi berasal dari penisbatan segolongan kaum kepada seorang putra nabi Yaqub yang bernama Yehuda. Kedua belas anak nabi Yaqub termasuk nabi Yusuf disebut sebagai Bani Israil, meskipun sebutan Israil dinisbatkan kepada nabi Yaqub. 

Orang-orang Yahudi Israel mengklaim bahwa mereka berhak atas Palestina. Klaim itu berdasarkan sejarah bahwa nenek moyang mereka pernah tinggal di Palestina yakni pada masa nabi Ibrahim hingga generasi Bani Israil terakhir diusir dari Baitul Maqdis pada zaman kedudukan Romawi di sana. 

Klaim kepemilikan juga didasarkan pada dalil agama. Dalam kitab suci mereka, disebutkan bahwa Allah telah menjanjikan kepemilikan tanah Kan'an Palestina dan wilayah sekitarnya dari sungai Nil di Mesir sampai sungai Eufrat di Irak. Janji tersebut disampaikan oleh Allah SWT kepada nabi Ibrahim. 

Bani Israil mengaku bahwa mereka merupakan bangsa terpilih, keturunan nabi Ibrahim. Untuk mewujudkan keinginan itu Bani Israil berusaha meniadakan keturunan nabi Ibrahim dari garis keturunan nabi Ismail. Dengan meniadakan keturunan dari garis Ismail, mereka merasa sebagai bangsa terpilih yang paling berhak atas tanah Palestina dan sekitarnya. 

Itulah yang menjadi dasar mengapa orang Yahudi benci dengan Rasulullah. Sebab Rasulullah adalah keturunan nabi Ibrahim dari garis keturunan nabi Ismail. 

"Berdasarkan silsilah tersebut Bani Ismail juga berhak mendapatkan Tanah yang dijanjikan. Namun, Bani Israil tidak mau mengakui keberadaan Bani Ismail. Mereka merasa satu-satunya bangsa terpilih yang memiliki hak penuh atas Palestina," (lihat buku Tanah yang Dijanjikan Milik Siapakah? karya Zen Abdurrahman, penerbit IRCISOD,)

Memang Bani Israil pernah dibawa oleh nabi Musa untuk memasuki negeri itu dan merebutnya dari bangsa Amalik. Syaratnya masuk ke negeri itu dengan beriman kepada Allah dan mentaati perintah dan laranganNya. 

Oleh karenanya hanya yang beriman kepada Allah ta'ala dan mengikuti syariat dan tuntunan Rasulullah SAW sebagai nabi akhir zaman yang akan memperoleh kemenangan dan menduduki negeri Palestina. 

Tetapi Bani Israil justru menyimpang dari ajaran Tauhid dan membangkang kepada nabi Musa hingga akhirnya mereka tersesat terkatung katung berpuluh-puluh tahun di padang pasir. Bahkan orang-orang Yahudi juga membunuh para nabinya sendiri. 

Setelah nabi Musa, Allah mengutus nabi-nabi lainnya untuk meluruskan orang-orang Yahudi. Tetapi setelah nabi-nabi itu wafat, mereka kembali menyimpang. Bahkan orang-orang Yahudi sendiri yang membunuh nabi-nabinya.  Oleh karena kekafirannya itu, sampai hari kiamat, orang-orang Yahudi tidak akan memperoleh yang diinginkannya. Bahkan dalam banyak hadits diriwayatkan, pada akhir zaman umat Muslim akan bersatu untuk melawan Yahudi. Hingga bebatuan pun bicara menunjukan keberadaan kaum Yahudi sehingga dengan mudah kaum Muslimin membunuhnya. Bahkan dalam riwayat lainnya disebutkan nabi Isa akan turun diakhir zaman membunuh Dajjal dan kaum Yahudi yang menjadi pengikutnya.

 

 

 

 

 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement