REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nabi Muhammad SAW memerintahkan agar umatnya menjadi orang yang kaya raya, dengan demikian tidak ada umatnya yang akan menjadi peminta-minta. Dengan menjadi orang kaya, Rasulullah SAW berharap umatnya menjadi ahli sedekah.
Dikutip dari buku Dahsyatnya Amalan Pembuka Pintu Rezeki, Ibnu Umar ra berkata, aku mendengar Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya Allah menyukai hamba yang bertaqwa, kaya, dan al-khafiy,” (HR Muslim).
Imam an-Nawawi menjelaskan bahwa maksud “Al-Khafiy” adalah orang yang hanya sibuk ibadah dan mengurus urusannya sendiri (suka merahasiakan kebaikan diri sendiri).
Telah menceritakan kepada kami Musa bin Ali dari bapaknya, ia berkata, aku mendengar Amru bin Ash berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Wahai Amru, sebaik-baiknya harta adalah yang dimiliki oleh hamba yang saleh.” (HR Ahmad).
Jadi, kekayaan seharusnya dimiliki orang-orang shaleh, baik kekayaan hati maupun kecukupan rezeki. Hal ini penting agar umur yang telah Allah berikan kepada kita dapat kita manfaatkan untuk beribadah dan beramal dengan memberi kebermanfaatan bagi sesama manusia.
Agar terus diberikan kecukupan rezeki kita bisa memohon kepada Allah SWT dengan doa-doa, agar Allah SWT memberikan kita kecukupan dalam hidup tidak merasa kekurangan.
اللَّهُمَّ إِنِي أَسْأَلُكَ الهُدَى، وَالتُّقَى، وَالعفَافَ، والغنَى
Allaahumma innii as-alukal hudaa wat tuqaa wal ‘afaafa wal ghinaa
“Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu, petunjuk, ketakwaan, kesucian kehormatan, dan kekayaan (jiwa).” (HR. Muslim Juz 4: 2721, Tirmidzi Juz 5: 3489, dan Ibnu Majah: 3832.)
Selain berdoa, berdzikir juga...