Rabu 18 Oct 2023 14:56 WIB

Bulog Jabar Gelar Gerakan Pangan Murah di 21 Titik, Stok Beras Capai 147.000 Ton

Bantu masyarakat Jabar memperoleh bahan pokok dengan harga murah.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Sejumlah warga antre untuk mendapatkan beras dan minyak goreng bantuan sosial pada program gerakan pasar pangan murah.
Foto: ANTARA FOTO/Makna Zaezar
Sejumlah warga antre untuk mendapatkan beras dan minyak goreng bantuan sosial pada program gerakan pasar pangan murah.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Bulog Kanwil Jabar menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) di halaman kantor DKPP Prov Jabar Jl Ir H Djuanda No 358, Kota Bandung. Kegiatan GPM ini dilakukan serentak nasional dalam rangka peringatan Hari Pangan Sedunia.

Menurut Pemimpin Wilayah Perum BULOG Kanwil Jabar M Attar Rizal, pembukaan acara GPM oleh Kepala Bapanas terhubung melalui Zoom  Meeting dan diikuti oleh seluruh titik pelaksanaan GPM Selindo. "Di wilayah kerja Perum Bulog Kanwil Jabar sendiri terdapat 21 titik pelaksanaan GPM yang tersebar se-Jawa Barat," ujar Attar Rizal, Rabu (18/10/2023).

Attar Rizal menjelaskan, komoditi yang dipasarkan yaitu, beras stabilisasi pasokan harga pasar (SPHP), beras premium, minyak goreng, gula pasir Manis Kita, daging beku, tepung terigu, tepung beras, serta komoditas lainnya. 

"Ini sebagai dukungan kita untuk membantu masyarakat Jawa Barat dapat memperoleh bahan pokok dengan harga murah," kata Attar.

Attar mengatakan, ketersediaan stok beras di Jabar sangat mencukupi. Yakni, tercatat 147.000 Ton, terdiri atas 79.000 ton beras operasional dan stok dalam perjalan sebanyak 68.000 ton.

"Proses pendistribusian kepada masyarakat pun cukup lancar baik untuk kegiatan program SPHP maupun bantuan pangan pemerintah, Program SPHP ini akan terus kita lanjutkan sampai dengan akhir tahun untuk membantu menjaga stabilitas harga di tingkat konsumen," ujarnya.

Bulog Jabar, kata dia, sampai dengan hari ini telah menggelontorkan 72.633 Ton beras SPHP di seluruh Jawa Barat. Beras ini digelontorkan untuk stabilisasi pasokan dan harga beras di pasaran. 

"Kita distribusikan ke pedagang-pedangan pasar, dengan harga jual oleh pedagang kepada konsumen maksimalnya Rp 10.900/kg," ujarnya.

Pendistribusian beras untuk Program Bantuan Pangan, kata dia, sangat lancar. Untuk alokasi September kemarin, pihaknya mendistribusikan tepat waktu, seluruhnya selesai 100 persen di akhir bulan September. 

"Untuk alokasi bulan Oktober ini kita sudah 93,7 persen, ini kan baru pertengahan bulan, akan segera kita selesaikan dalam waktu singkat, pagu penyaluran kita per bulan sebanyak 41.493 ton,” katanya.

Attar menegaskan, pihaknya berkomitmen untuk selalu menjaga ketersediaan pasokan. Agar, distribusi bantuan beras untuk wilayah Jawa Barat ini aman. 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement