Rabu 18 Oct 2023 16:03 WIB

Perusahaan Senjata AS Cuan, Jual Senjata di Tengah Perang

Saham perusahaan pertahanan AS Lockhead Martin naik 2 persen

Rep: Amri Amrullah / Red: Esthi Maharani
Saham perusahaan pertahanan AS Lockheed Martin alami kenaikan 2 persen, salah satunya terkait penjualan jet tempur F-35
Foto: EPA-EFE/GIUSEPPE LAMI
Saham perusahaan pertahanan AS Lockheed Martin alami kenaikan 2 persen, salah satunya terkait penjualan jet tempur F-35

REPUBLIKA.CO.ID, BETHESDA -- Saham perusahaan pertahanan AS Lockheed Martin alami kenaikan 2 persen setelah melaporkan pendapatan dan laba kuartal ketiga yang lebih baik dari perkiraan pada hari Selasa (17/10/2023). Kenaikan ini dikarenakan banjirnya permintaan persenjataan, berkat ketegangan geopolitik dan peperangan, yang memicu permintaan berkelanjutan atas beberapa peralatan militer.

Selama perdagangan pra-pasar, saham Lockheed turun sebanyak 2,1 persen karena lemahnya penjualan di unit yang membuat jet tempur F-35. Tetapi situasi berbalik naik pada awal perdagangan di New York menjadi 450,52 dolar AS per lembar saham, naik 2 persen.

Baca Juga

Perang di Ukraina telah mendorong pengisian ulang senjata dan amunisi seperti rudal yang ditembakkan dari bahu, artileri, dan persenjataan lainnya. Di mana situasi ini memberikan kontrak dengan Pentagon, yang menguntungkan bagi perusahaan-perusahaan pertahanan AS.

Senjata Lockheed, seperti sistem roket berpeluncur ganda dan rudal anti-tank Javelin, yang dibuat bersama dengan perusahaan pertahanan RTX. Senjata ini telah terbukti sangat penting bagi upaya perang Ukraina.