Rabu 18 Oct 2023 17:48 WIB

Tiga Investor Asing Minat Kelola Bandara Kertajati, Menhub: Finalisasi Desember 

Ada investor dari India, Saudi Arabia, dan Singapura berminat berinvestasi dan menjad

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Agus Yulianto
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi (tengah) melakukan pengecekan di bandara Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Majalengka, Jawa Barat, Rabu (18/10/2023).  Dalam kunjungannya, Menteri Perhubungan memastikan kesiapan sarana dan fasilitas di Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) sebelum pemindahan rute penerbangan dari Bandara Husein Sastranegara Bandung ke Kertajati Majalengka pada tanggal 29 Oktober mendatang.
Foto: Antara/Dedhez Anggara
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi (tengah) melakukan pengecekan di bandara Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Majalengka, Jawa Barat, Rabu (18/10/2023). Dalam kunjungannya, Menteri Perhubungan memastikan kesiapan sarana dan fasilitas di Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) sebelum pemindahan rute penerbangan dari Bandara Husein Sastranegara Bandung ke Kertajati Majalengka pada tanggal 29 Oktober mendatang.

REPUBLIKA.CO.ID, MAJALENGKA -- Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengungkapkan sejumlah investor asing berminat untuk mengelola Bandara Kertajati, Majalengka, Jawa Barat. Budi memastikan sudah menyampaikan minat tersebut kepada Gubernur Jawa Barat dan Presiden Joko Widodo.

"Ada investor dari India, Saudi Arabia, dan Singapura berminat berinvestasi dan menjadi operator," kata Budi saat ditemui di Bandara Kertajati, Majalengka, Jawa Barat, Rabu (18/10/2023).

Dengan adanya minat investor asing tersebut, Budi yakin Bandara Kertajati bisa eksis secara internasional. Dia menegaskan, bandara tersebut berpotensi untuk dikembangkan untuk meningkatkan ekonomi Indonesia.

Meskipun begitu, Budi belum bisa menyampaikan secara detil bagaimana rencana ketiga investor asing tersebut. "Tapi interest-nya itu sudah ada. Saya sudah lapor kepada gubernur dan presiden, jadi tinggal disetujui. Ini tinggal difinalisasi, Insya Allah Desember sudah jadi, " tutur Budi.

Dengan adanya pengelola dari investor asing, Budi memastikam tidak 100 persen kepemilikan sahamnya diserahkan langsung. Budi menegaskan, pemerintah Indonesia tetap memberikan syarat tertentu kepada investor asing tersebut.

"Dalam syarat daripada kepemilikan, mereka (investor asing) bisa sampai 49 persen. Jadi AP II dan Pemda nanti jadi 51 persen," tutur Budi.

Direktur Utama PT Angkasa Pura (AP) II Muhammad Awaluddin mengatakan saat ini infrastruktur serta fasilitas operasional dan pelayanan di Bandara Kertajati sudah siap. Khsususnya untuk menerima penerbangan pesawat jet yamg dialihkan dari Bandara Husein Sastranegara Bandung mulai 29 Oktober 2023.

“Fasilitas, infrstruktur, dan SDM di Bandara Kertajati sudah siap menerima penerbangan pesawat jet berjadwal dan melayani penumpang pesawat,” ungkap Awaluddin.

Awaluddin mengatakan diperlukan kolaborasi seluruh pihak untuk dapat terus memajukan Bandara Kertajati. Awaluddin menilai, di dunia aviasi, setiap pihak harus berkolaborasi sehingga AP II berkolaborasi dengan seluruh pihak untuk secara berkelanjutan memajukan Bandara Kertajati.

Awaluddin mebambahkan, dalam waktu dekat akan memberikan insentif bagi maskapai yang beroperasi di Bandara Kertajati. "Kami akan memberikan insentif bagi maskapai. Ada dua yang kami sudah diskusikan secara internal, satu dalam bentuk pembebasan parking fee dan landing fee," jelas Awaluddin. 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement