Rabu 18 Oct 2023 18:27 WIB

Pengeboman RS Al Ahli Baptist Gaza, Ahlulbait Indonesia: Bukti Wajah Bengis Israel

Pengeboman RS Gaza merupakan bukti Israel anti-kemanusiaan.

Rep: Muhyiddin/ Red: Ani Nursalikah
Warga Palestina membawa barang-barang mereka saat meninggalkan rumah sakit al-Ahli, yang mereka gunakan sebagai tempat berlindung, di Kota Gaza, Rabu, 18 Oktober 2023.
Foto: AP Photo/Abed Khaled
Warga Palestina membawa barang-barang mereka saat meninggalkan rumah sakit al-Ahli, yang mereka gunakan sebagai tempat berlindung, di Kota Gaza, Rabu, 18 Oktober 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kekejaman rezim Zionis Israel di Palestina mencapai puncaknya pada Selasa (17/10/2023). Israel membombardir rumah sakit Al-Ahli Al-Ma’madani Arab di Gaza. Tragedi ini mengakibatkan lebih dari 1.000 warga sipil, termasuk perempuan dan anak-anak, kehilangan nyawa mereka, menjadi bukti nyata dari kekejamannya.

Dalam situasi yang menggemparkan dunia ini, Ahlulbait Indonesia (ABI) melalui Ketua Bidang Humas dan Unit Penerangan DPP Dede Azwar mengatakan pengeboman dengan rudal dan menyasar rumah sakit yang dikelola komunitas Kristen Palestina itu merupakan bukti Israel anti-kemanusiaan.

Baca Juga

"Pembantaian rakyat sipil dan tak berdaya di rumah sakit Ma'madani di Selatan Jalur Gaza, pada 17 Oktober 2023, adalah bukti nyata wajah bengis zionisme dan imperialisme dunia yang anti-kemanusiaan," ujar Dede dalam konferensi Pers di DPP ABI, Jakarta Selatan, Rabu (18/10/2023).

Dede menegaskan semua langkah dan tindakan yang diambil oleh kelompok pejuang Palestina, termasuk operasi Badai al-Aqsa adalah perlawanan yang sah dan hak yang dijamin oleh hukum internasional untuk melawan dan mengusir penjajah.

Operasi ini dinilai sebagai balasan terhadap serangkaian kejahatan rezim Zionis dalam setahun terakhir, termasuk penodaan terhadap Masjid Al-Aqsa, pembunuhan dan pengusiran warga Palestina dari tanah mereka, serta blokade Jalur Gaza yang telah berlangsung selama 17 tahun.

"Operasi Badai al-Aqsa hanya menyasar personel tentara, pasukan cadangan, dan para pemukim Zionis yang bersenjata. Semua informasi yang berbeda dengan fakta tersebut hanyalah propaganda tendensius media Zionis dan Bart dengan tujuan mendeskreditkan para pejuang kemerdekaan Palestina," jelas Dede.

Selain itu, Dede menekankan operasi ini telah menggulingkan semua mitos tentang negara Israel. Ia menyebut Israel tidak lebih dari pecundang kelas dunia yang tak terkalahkan. 

Dede menegaskan ABI memandang pembantaian rakyat Gaza yang terjadi dengan dukungan intelijen dan logistik dari Amerika Serikat dan negara-negara Barat dianggap sebagai genosida, pembersihan etnis, dan kejahatan perang yang melanggar seluruh norma, undang-undang, dan prinsip-prinsip kemanusiaan.

Dede juga menyalahkan Israel, Amerika, dan negara-negara Barat sebagai sekutu kejahatan dalam konflik ini dan menegaskan bahwa mereka bertanggung jawab atas bencana kemanusiaan di Palestina. Dia menilai upaya menormalisasi hubungan dengan Israel sebagai pengkhianatan terhadap perjuangan rakyat Palestina,

"Keinginan untuk memerdekakan Palestina melalui normalisasi hubungan dengan Israel sebagai mimpi di siang bolong," ujarnya.

Dede mengajak umat Islam dan bangsa Indonesia untuk mendukung rakyat dan pejuang kemerdekaan Palestina dalam perjuangan mereka yang berat ini. Pasalnya, situasi di Palestina belakangan ini menjadi fokus perhatian serius dunia.

"ABI menegaskan komitmennya memperjuangkan hak dan keadilan bagi rakyat Palestina," katanya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement