REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wasit yang terkenal karena mengumbar kartu pada laga Argentina kontra Belanda di perempat final Piala Dunia 2022 menjadi salah satu favorit untuk mengambil alih jabatan Presiden Federasi Sepak Bola Spanyol (RFEF).
Antonio Mateu Lahoz telah pensiun pada bulan Juni lalu. Ia kini digadang-gadang menggantikan Luis Rubiales sebagai kepala RFEF. Lahoz memberikan 18 kartu kuning dan satu kartu merah dalam 'Pertempuran Lusail', Desember lalu, sebuah rekor di Piala Dunia untuk kartu yang diberikan dalam satu laga.
Dia dipulangkan dari turnamen setelah pertandingan tersebut, dan kemudian pensiun dari wasit pada Juni lalu. Lahoz dapat kembali dengan cepat ke dunia sepak bola karena RFEF sedang mencari sosok baru setelah kepergian Rubiales yang terkandung kasus ciuman kepada Jenni Hermoso.
Menurut Marca, Lahoz telah muncul sebagai kandidat dengan 'kekuatan besar', karena 'kekuatan de facto' sepak bola Spanyol berkumpul di atas namanya. Mantan wasit ini dikatakan mendapat dukungan 'tersirat' dari tokoh-tokoh penting.
Termasuk di dalamnya adalah klub-klub La Liga, para ofisial pertandingan, FIFA, Dewan Tinggi Olahraga dan beberapa presiden teritorial. Dia memiliki hubungan yang dekat dengan Pierluigi Collina, yang merupakan kepala wasit yang sangat dihormati di FIFA.
Jumlah dukungan ini membuatnya menjadi favorit utama untuk menjadi presiden. Yang juga mendukungnya adalah hubungannya yang baik dengan Rubiales dan dalam konteks ini, ia akan menjadi sebuah terobosan baru dari rezim sebelumnya.
Pengalaman Lahoz, latar belakangnya di dunia sepak bola, pengetahuannya tentang federasi dan dukungan yang kuat di sekelilingnya telah menempatkannya pada posisi awal yang istimewa menjelang proses pemilihan, seperti laporan Mirror, Rabu (18/10/2023).
Para pemilih menginginkan stabilitas, meskipun Lahoz belum memberikan komentar mengenai pencalonannya. Tidak semua orang akan senang melihat Lahoz menjadi favorit untuk menjadi presiden RFEF.
Kapten Argentina Lionel Messi pernah mengecam sang mantan wasit setelah kemenangan timnya atas Belanda. "Ini sangat membuat frustrasi, sangat membuat frustrasi. (Pertandingan) tidak harus berakhir seperti itu," kata Messi kala itu.