REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Elektabilitas capres Prabowo Subianto diprediksi semakin menguat menjelang Pilpres 2024. Hal itu diyakini lantaran adanya dukungan dari kelompok Koalisi Perubahan yang mengusung capres Anies Rasyid Baswedan, yang balik mendukung Prabowo pada kontestasi 2024.
"Kembalinya sebagian basis lama Prabowo yang sempat lari ke Anies Baswedan dan masuknya pemilih baru dari ceruk pemilih Jokowi menjadi faktor kunci bagi Prabowo untuk mempertahankan keunggulan seperti terekam di survei Polling Institute," kata peneliti Polling Institute, Kennedy Muslim ketika dihubungi di Jakarta dikutip Kamis (19/10/2023).
Berdasarkan survei yang dirilis Polling Institute periode 1-3 Oktober 2023, Prabowo berada di peringkat pertama mengalahkan capres PDIP Ganjar Pranowo dan capres Koalisi Perubahan Anies. Dalam simulasi tiga nama ketika bertanding, Prabowo ada di peringkat teratas.
Prabowo meraup elektabilitas 36,5 persen, disusul Ganjar dengan 31,2 persen dan Anies 18,7 persen. Dalam survei yang sama, Prabowo tetap digdaya apabila Pilpres 2024 berlanjut dua putaran.
Polling Institute membuat simulasi, jika di putaran kedua berhadapan dengan Anies, Prabowo meraih suara 50,7 persen berbanding 28,8 persen. Apabila berhadapan dengan Ganjar, Prabowo masih mengantongi keunggulan sebesar 45,4 persen dan kubu lawan 34,0 persen.
Maka dari itu, Kennedy meyakini, potensi Prabowo untuk maju ke putaran kedua pada Pilpres 2024 sangat besar. Adanya dukungan yang nyata dari Presiden Jokowi dan berbagai lapisan masyarakat, menjadi kunci elektabilitas Prabowo menunjukkan tren naik signifikan.
"Peningkatan elektabilitas Prabowo dalam simulasi tiga nama dan dua nama, tentu tidak terlepas dari adanya endorsement hingga dukungan Presiden Jokowi," ujar Kennedy.