Kamis 19 Oct 2023 05:58 WIB

Sri Mulyani Sebut Ribuan Triliun Aset Negara 'Nganggur'

Sering kali aset-aset tersebut tidak menciptakan nilai tambah.

Rep: Novita Intan/ Red: Lida Puspaningtyas
Warga berjalan di depan Hotel Sultan, Kompleks GBK, Jakarta, Rabu (4/10/2023). Pusat Pengelolaan Kompleks Gelora Bung Karno (PPKGBK) mendatangi Hotel Sultan untuk mengingatkan segera mengosongkan lahan di Blok 15 kawasan GBK dan memasang spanduk pemberitahuan tanah aset negara.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Warga berjalan di depan Hotel Sultan, Kompleks GBK, Jakarta, Rabu (4/10/2023). Pusat Pengelolaan Kompleks Gelora Bung Karno (PPKGBK) mendatangi Hotel Sultan untuk mengingatkan segera mengosongkan lahan di Blok 15 kawasan GBK dan memasang spanduk pemberitahuan tanah aset negara.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Pemerintah mencatat aset negara senilai Rp 11.000 triliun sebagian besar masih bisa dioptimalkan nilai tambah, peranan, dan kontribusinya dalam ekonomi. 

"Selama pembangunan Indonesia dilakukan, aset-aset kita yang sekarang nilainya Rp 11 ribu triliun sebagian besar sebetulnya sangat dan masih bisa dioptimalkan dari sisi nilai tambahnya, peranannya, dan kontribusinya terhadap perekonomian," ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani  dalam keterangan resmi, Kamis (19/10/2023).

Menurutnya, proses inventarisasi dan valuasi aset negara, seringkali didapati adanya aset dalam kondisi yang kurang optimal berupa gedung dan lahan kosong.

"Sering yang muncul masyarakat ada gedung di daerah strategis tapi kosong atau bahkan dijadikan gudang, sehingga dia tidak memunculkan opportunity cost atau nilai tambah yang harusnya bisa dimunculkan dari aset-aset yang ada dinilai strategis,” ucapnya.

Oleh karena itu, dia mendukung diselenggarakannya kontestasi Asset Manager oleh Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) sebagai ajang untuk meningkatkan kemampuan dari para manajer aset berbagai institusi.

"Nah, kemampuan dan mengenali skill seperti itu masih relatif baru di Indonesia. LMAN kita minta menjadi pionir untuk bisa menjadi promotor terhadap tadi, the best and the highest use," ucapnya.

The Asset Manager adalah kompetisi antar para pengelola aset negara pada kementerian/lembaga, Pemda, BLU, maupun BUMN/BUMD yang mengadu kompetensi, pemahaman, dan kreativitas dalam optimalisasi aset negara. Dalam babak final, tim dari PT Wijaya Karya (Kategori Master) serta tim dari BPKAD Jawa Barat (Kategori Maestro) menyabet juara pertama TAM 2023 kali ini. 

"Saya berharap dari para finalis akan mendapatkan ide-ide yang baik dan kemudian tentu berharap LMAN akan menjalankan ide ini sehingga paling tidak teruji atau tidak ide-ide tersebut yaitu membuat aset yang ada di gedung ini, seluruh kompleks ini, akan menjadi aset yang bisa memberikan nilai tambah, tidak hanya dari estetika,” ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement