REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan pembalap MotoGP Andrea Iannone resmi bergabung dengan Team GoEleven untuk berkompetisi pada World Superbike (WSBK) 2024. Ia akan menunggangi Ducati Panigale V4 R.
Pembalap Italia yang terkenal dengan julukan "The Maniac" itu akan kembali beraksi setelah absen selama empat tahun, menyusul penalti larangan membalap yang dikeluarkan pada 2020, setelah kedapatan positif menggunakan doping.
Sebelum bandingnya ditolak Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) dan Badan Anti Doping Dunia (WADA), Federasi Balap Motor Internasional (FIM) juga telah menjatuhkan suspensi 18 bulan kepada sang pembalap Italia karena positif menggunakan steroid Drostanolone di Grand Prix Malaysia pada 2019.
Setelah empat tahun berlalu, pembalap berusia 34 tahun itu mengatakan ingin memupuk kepercayaan dirinya lagi dan membuktikan bahwa ia masih bisa bersaing dan mencatatkan kesuksesan di kelas balap yang baru.
"Saya sudah lama menunggu momen ini, akhirnya saya kembali ke jalur yang benar, tempat saya menghabiskan hidup saya," kata Iannone, dikutip dari keterangan resmi WSBK, Kamis (19/10/2023).
Manajer Team GoEleven Denis Sacchetti mengatakan dirinya juga bersemangat menyambut Iannone ke tim. "'The Maniac' telah memutuskan untuk kembali ke permainan, ini bukan untuk semua orang, dibutuhkan keberanian setelah semua yang telah terjadi dan banyak waktu untuk tidak balapan," kata Sacchetti.
Sacchetti mengaku masih bisa melihat antusiasme Iannone untuk kembali balapan di kejuaraan dunia balap motor. Ia mengatakan, keputusan Iannone mungkin tidak akan mudah dan berjalan mulus. Namun, ia yakin kerja keras yang mengiringi untuk menghadapi WSBK musim mendatang akan membuahkan hasil yang baik.
"Kami tahu ini tidak akan mudah, pada awalnya kami harus menderita dan bekerja keras, namun kesadaran ini semakin mempersatukan kami dan mendorong kami lebih jauh lagi," ujar Sacchetti menjelaskan. "Saya hanya bisa berterima kasih kepada Andrea karena telah memilih tim kami, menganggap kami sangat penting dan menunjukkan bahwa kerja luar biasa sangat diapresiasi."