REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pasar keuangan domestik mengalami pelemahan pada hari Kamis (19/10/2023). Keadaan ini disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk kekhawatiran eskalasi perang di Timur Tengah akibat situasi di Gaza.
Namun, pelemahan ini juga terjadi bersamaan dengan dibukanya pendaftaran Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden untuk Pemilihan Umum 2024, yang memberikan dampak signifikan pada kondisi pasar.
Salah satu dampak yang terlihat adalah nilai tukar rupiah di pasar spot yang ambles di bawah level psikologis terlemah baru, yaitu mencapai Rp 15.800 per dolar AS. Rupiah melemahkan nilainya hampir sebanyak 90 basis poin terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
Hingga pukul 9.12 WIB di pasar spot, rupiah berada pada level terlemah, yaitu Rp 15.818 per dolar AS. Ini merupakan level terlemah rupiah yang terakhir tercatat pada April 2020 ketika pandemi Covid-19 mengguncang perekonomian.
Selain itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga dibuka dengan pelemahan pada perdagangan hari ini. Pada pukul 9.05, WIB IHSG mengalami penurunan sebesar 29,88 poin atau setara dengan 0,43 persen, mencapai level 6.898.
Data perdagangan dari Bursa Efek Indonesia mencatat, volume perdagangan sebanyak 1,26 miliar saham dengan nilai transaksi mencapai Rp702 miliar. Terdapat 78.897 kali frekuensi transaksi, dengan 135 saham menguat, 193 saham melemah, dan 212 saham stagnan.
Dalam konteks politik, Komisi Pemilihan Umum (KPU) secara resmi membuka pendaftaran pasangan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden untuk Pemilu 2024. Proses pendaftaran calon presiden dan wakil presiden akan berlangsung dari tanggal 19 hingga 25 Oktober 2023.
Pasangan calon presiden Anies-Muhaimin dan calon wakil presiden Ganjar Pranowo-Mahfud MD dijadwalkan untuk melakukan pendaftaran pada hari tersebut, sehingga menambah dinamika dalam situasi politik nasional.