REPUBLIKA.CO.ID, Oleh Tati Mardiana, Ketua Program Studi Sains Data, Fakultas Teknologi Informasi UNM
JAKARTA -- Saat ini, bisnis waralaba di Indonesia menarik minat publik dengan tingkat daya tarik yang relatif tinggi. Namun, fenomena ini juga disertai oleh berbagai kegagalan yang dialami oleh para pelaku usaha. Oleh karena itu, bagi seseorang yang berencana memulai usaha, penting untuk mempertimbangkan opini publik terhadap bisnis waralaba.
Pesatnya perkembangan internet telah mempengaruhi komunikasi masyarakat modern. Masyarakat modern cenderung memiliki kebebasan dalam memberikan opini melalui jejaring sosial. Saat ini, jejaring sosial Twitter cukup populer di kalangan pengguna internet.
Setiap pengguna Twitter bebas memberikan opini melalui komentar atau disebut dengan tweets. Opini melalui tweet inilah yang dapat dimanfaatkan untuk melihat bagaimana sentimen masyarakat terhadap usaha waralaba.
Pada era digital ini, Data Science memainkan peran penting dalam menganalisis opini publik terhadap bisnis waralaba di Indonesia. Text mining merupakan cabang dari data science yang fokus pada analisis data teks telah diimplementasikan ke berbagai bidang di antaranya bidang bisnis. Salah satu implementasi text mining ini, menggunakan metode Naive Bayes.
Metode ini dapat membantu calon pengusaha waralaba dalam mengambil keputusan yang lebih bijaksana dan meminimalkan risiko kegagalan dalam menjalankan bisnis waralaba di Indonesia.
Penelitian yang dilakukan dosen Universitas Nusa Mandiri (UNM) ini dilakukan berdasarkan opini pengguna media sosial terhadap bisnis waralaba dengan mengimplementasikan text mining menggunakan metode Naive Bayes. Analisis sentimen dilakukan pada data teks berupa tweet dalam bahasa Indonesia selama lima bulan dengan tujuan untuk memperoleh kecenderungan sentimen masyarakat (positif, negatif, atau netral).
Hasil analisis sentimen terhadap bisnis waralaba menggunakan metode Naive Bayes menunjukkan bahwa sebanyak 72 persen dari opini yang dianalisis memiliki sifat positif, sementara 28 persen memiliki sifat negatif. Hal ini bisa menjadi indikasi bahwa bisnis waralaba memiliki penerimaan yang baik di kalangan masyarakat, meskipun masih ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan atau perbaiki berdasarkan opini negatif yang ada.
Oleh karena itu, bisnis waralaba bisa memanfaatkan hasil analisis ini untuk meningkatkan kualitas layanan atau produk mereka dan memperkuat citra positif di mata pelanggan. Dengan mengimplementasikan data mining, menggunakan metode Naive Bayes, dapat ditemukan kecenderungan opini masyarakat terhadap bisnis waralaba. Sehingga, diharapkan dari hasil penelitian ini, mampu membantu calon pengusaha waralaba dalam pengambilan keputusan untuk menjalankan bisnis waralaba.