REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik dari Universitas Nasional (Unas) Alfan Alfian menilai seharusnya pasangan capres dan cawapres dapat mereprestasikan keterwakilan Pulau Jawa dan luar Pulau Jawa. Alfan menyampaikan, sejauh ini belum ada capres atau cawapres yang berasal dari luar Pulau Jawa.
"Pasangan presiden dan wakil presiden yang ideal tercatat dalam sejarah ialah Sukarno-Hatta yang merepresentasikan tokoh Jawa dan luar Jawa. Sehingga kalau ada cawapres dari luar Jawa itu dalam benak publik dianggap sudah selayaknya," ujar Alfan di Jakarta, Kamis (19/10/2023).
Alfan mengatakan, tokoh luar Jawa juga memiliki kemampuan yang baik dalam memimpin bangsa. Alfan menyebut keterwakilan tokoh luar Jawa juga akan memberikan banyak dampak positif dari sisi kebersamaan, persatuan, dan pemerataan pembangunan.
"Jadi kalau cawapres dari luar Jawa sudah sangat pas apabila direfleksikan dengan pengalaman sejarah kita," kata Alfan.
Alfan menilai kehadiran cawapres dari luar Jawa juga memberikan bukti bahwa komitmen pasangan capres dan cawapres tersebut dalam membangun Indonesiasentris.
"Tampilnya tokoh dari luar Jawa sebagai cawapres tentu mengingatkan kita pada Bung Hatta yang juga tokoh nasional dari Sumatra dan visioner dalam pengembang ekonomi bangsa," kata Alfan.