Kamis 19 Oct 2023 13:57 WIB

Evakuasi Kereta Anjlok Selesai, Jalur Sentolo-Wates Mulai Normal

Evakuasi dan perbaikan di kedua jalur antara Stasiun Sentolo-Wates telah selesai.

KA Bogowonto melintas pada jalur hilir yang selesai perbaikan di Stasiun Kalimenur, Sentolo, Kulonprogo, Yogyakarta, Kamis (19/10/2023).
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
KA Bogowonto melintas pada jalur hilir yang selesai perbaikan di Stasiun Kalimenur, Sentolo, Kulonprogo, Yogyakarta, Kamis (19/10/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Kereta Api Indonesia (Persero) memastikan perjalanan kereta api (KA) yang melewati jalur antara Stasiun Sentolo-Stasiun Wates berangsur normal kembali mulai Kamis (19/10/2023) pagi ini.

EVP of Corporate Secretary KAI Raden Agus Dwinanto Budiadji dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta mengatakan, mulai lancarnya operasional kereta api ini karena proses evakuasi dan perbaikan di kedua jalur antara Stasiun Sentolo-Stasiun Wates telah selesai sejak Rabu (18/10/2023) pukul 23.25 WIB.

Baca Juga

Saat ini, perjalanan rangkaian KA yang terlambat pascaevakuasi dan perbaikan jalur di petak antara Sentolo-Wates ada tiga, yaitu KA 52 (Argo Parahyangan) berangkat Stasiun Gambir pukul 08.15 WIB atau terlambat 50 menit. Kemudian, KA 88 (Fajar Utama Slo) berangkat Stasiun Pasarsenen pukul 06.35 WIB atau terlambat 50 menit dan KA 222 (Jaka Tingkir) estimasi berangkat Stasiun Pasar Senen pukul 13.40 WIB atau lambat 100 menit.

"Kami tetap memberikan kompensasi keterlambatan pada pelanggan terdampak pada kesempatan pertama sesuai peraturan yang ada," kata Agus.

Untuk pemberian kompensasi kepada penumpang terdampak kecelakaan ini, terangnya, KAI mematuhi Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) Nomor PM 63 Tahun 2019 tentang Standar Pelayanan Minimum Angkutan Orang dengan Kereta Api. Sesuai beleid tersebut, dalam hal keterlambatan keberangkatan kereta api antarkota lebih dari satu jam, penumpang dapat membatalkan tiket dan mendapatkan pengembalian seluruh biaya tiket.

Jika tidak membatalkan tiket, penumpang diberikan minuman ringan untuk keterlambatan lebih dari satu jam atau minuman dan makanan ringan berat untuk keterlambatan lebih dari tiga jam. "Terkait penyebab anjloknya KA 17 Argo Semeru, KAI telah berkoordinasi dengan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dan Kementerian Perhubungan untuk menginvestigasi kejadian ini," ujar Agus.

Adapun berkaitan dengan potensi kerugian, katanya, saat ini masih dalam tahap perhitungan. KAI tetap fokus dan berkomitmen terhadap keselamatan dan pelayanan optimal kepada seluruh pelanggan.

"KAI berkomitmen melakukan evaluasi melaksanakan pembinaan dan koordinasi dengan jajaran kepala daerah operasi dan divisi regional guna peningkatan keselamatan perjalanan kereta api ke depannya," katanya.

 

sumber : ANTARA
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement